Jakarta (Sigi Jateng) – Pelonggaran kebijakan PSBB bisa meningkatkan risiko penularan pada kluster keluarga sehingga berisiko juga meningkatkan kasus pada anak-anak.
Menyikapi hal itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendukung rencana DKI Jakarta yang akan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total untuk mengurangi potensi penularan wabah Covid-19 pada anak-anak.
“KPAI setuju. Kami dukung dan apresiasi keputusan Pemprov DKI yang sudah mengambil tindakan demi menyelamatkan banyak nyawa, terutama anak-anak,” kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti seperti dikutip Antara, Kamis (10/9).
Menurutnya, rencana DKI untuk kembali memberlakukan PSBB secara total merupakan keputusan yang patut diapresiasi.
“Tentu kami apresiasi dalam upaya melindungi semua orang. Terutama bagi KPAI yang fokus pada anak, tentu keselamatan anak-anak jadi utama,” tutur dia.
Terkait dengan pembukaan sekolah, lanjut Retno, KPAI juga mengapresiasi keputusan DKI yang selama ini tidak berniat membuka sekolah di tengah penularan Covid-19 yang masih tinggi di tengah masyarakat.
“Jadi artinya kalau terkait pembukaan sekolah DKI juga enggak berniat membuka sekolah juga. Itu yang saya apresiasi juga. Apalagi situasi kasusnya makin tinggi,” terang Retno.
Menurutnya, anak-anak bisa melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan kurikulum darurat yang disesuaikan dengan situasi pandemi saat ini.
Baca Berita Lainnya
- Jaga Asa 4 Besar, PSIS Bidik Kemenangan Melawan Barito Putera Malam Ini
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
“Jadi yang kami dorong (kepada) Dinas Pendidikan DKI (adalah) memastikan pembina kurikulum darurat, bukan kurikulum yang berat, yang 2013. Tapi (kurikulum) darurat,” imbuhnya.
KPAI juga menyarakan agar pihak Dinas Pendidikan DKI untuk memikirkan modul agar anak-anak bisa secara mandiri belajar di rumah dengan membaca modul. (Ant/dye)