Kunjungi Pengusaha Mikro, Mahasiswa UIN Bagikan Tips Branding Krucil

Isma Laili Rahmawati, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang bersama dengan Pelaku Usaha krupuk cilok (Krucil). ( foto dok kkn)

TEGAL (Sigi Jateng) – Isma Laily Rahmawati atau biasa dipanggil Isma, salah satu Mahasiswa UIN Walisongo Semarang agendakan kunjungan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Krupuk Cilok di Desa Pener Kabupaten Tegal.


Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk upaya untuk mendukung dan membangkitkan UMKM daerah setempat. Ia memilih usaha Krupuk Cilok atau yang akrab disebut dengan krucil karena dirasa usaha ini masuh membutuhkan inovasi dan ide kreativitas untuk meningkatkan penjualannya. 


Krupuk cilok merupakan inovasi terbaru yang di munculkan oleh Ibu Darti salah satu warga Desa Pener Kabupaten Tegal. Inovasi ini muncul dari pemanfaatan dagangan sisa cilok yang dijual olehnya. Ia mengkreasikan produk cilok menjadi krupuk agar produk sisa jualan tidak terbuang sia-sia. Selain itu juga bias dinikmati dan disimpan lebih lama. 


Usaha yang berdiri sejak tahun 2005 ini hanya baru dipasarkan dalam lingkup daerah Desa pener dan sekitarnya saja. Baik melalui media online maupun offline. Kemudian Isma mencoba untuk memberikan inovasi terbaru terkait kemasan produk. Hal ini di rasa penting untuk menarik lebih banyak konsumen dengan pasar yang lebih luas.


Ia memberikan sentuhan kemasan baru pada produk krupuk cilok ini yang pada awalnya hanya menggunakan plastik biasa diganti dengan pemanfaatan kemasan standing pouch agar terlihat lebih elegan dan kekinian. Selain itu, ia juga menambahkan label stiker logo usaha pada kemasan produk. Hal tersebut cukup menjadikan tampilan krupuk cilok ini menjadi lebih menarik dan kekinian.


Selain inovasi perihal kemasan, Isma juga memberikan masukan kepada Ibu Darti selaku pemilik usaha agar menambahkan varian rasa pada produk krupuk cilok ini. Inovasi tersebut dimaksudkan agar krupuk cilok ini mampu diterima oleh semua kalangan yang memiliki cita rasa yang berbeda.

  
“Inovasi lainnya, dengan penambahan rasa dari hanya original dan seblak kini krucil bisa dinikmati dengan berbagai rasa seperti balado, jagung dan pedas” jelas ibu Darti selaku pemilik usaha krupuk cilok


Kegiatan tersebut dirasa penting untuk dilakukan, mengingat minimnya wawasan branding produk terkait pemasaran produk dalam ruang lingkup yang lebih luas & inovasi produk sendiri. 


“Saya berterimakasih sekali atas kunjungan kkn uin walisongo semarang dengan mengangkat produk krucil saya, dengan ini saya menjadi lebih tau seputar trik branding produk dimasa sekarang” tambahnya. 


Diharapkan dengan adanya kegiatan ini para pelaku usaha Desa Pener mampu meningkatkan kreativitas dan kemampuan mempromosikan di sosial media yang dapat menghasilkan keuntungan untuk kemakmuran hidup masyarakat. (Mushonifin).

Berita Lainnya:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini