Kiai Ali Makhsun Gantikan Jos Yang TMS di Pilkada Demak

Bakal calon wakil bupati Demak KH Ali Makhsun pengganti Jos, bersama bakal calon bupati Demak Eistianah.

DEMAK (SigiJateng) – Enam partai pengusung bakal pasangan calon (bapaslon) Eistiana – Joko Santosa (Eisti-Jos) bergerak cepat setelah Jos, sabgai bakal calon wakil bupati dinyata TMS (tidak memenuhi syarat) oleh KPU Demak, perihal kesehatan bidang penglihatan Minggu (13/9/2020).

Enam parpol pengusung Eisti – Jos langsung melakukan pertemuan untuk membahas pergantian untuk bakal calon wakil Bupati, hingga akhirnya memilih KH Ali Makhsun sebagai pasangan bakal calon Bupati Demak bersama Eistiana.

Menurut Sri Fahrudin Slamet Bisri, SE., Ketua Koalisi Parpol Pengusung Eisti, menyampaikan bahwa Ali Makhsun merupakan warga Nahdliyin asal Demak, dan pengasuh satu Pondok Pesantren Al Amin, Demak, sehingga dia memiliki kapasitas sebagai pemimpin.

“Mau tidak harus mengganti. Alhamdulillah dalam waktu singkat ada kata sekapat yakni Kia Ali Makhsun. Tentu akan segera diproses ke KPU,” kata Fahrudin Slamet Bisri, kepada wartawan.

Sementara itu Sekretaris DPC PKB Demak, Zayinul Fatta menyampaikan bahwa pergantian calon dalam politik merupakan hal yang lumrah sebagai bagian dari dinamika politik.

“Ini suatu hal yang lumrah. Lalu kenapa Kyai Ali? Karena Kyai Ali kami anggap sebagai wakil yang pas untuk kolaborasi kepemimpinan. Bila dilihat dari sisi ulama, hal ini sangat penting karena Demak sebagai kota berbasis agamis nasionalis religius,” terang Zayinul Fatta.

Ia menyampaikan bahwa perpaduan kepemimpinan dan ulama ini sangat dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan kebijakan untuk kemaslahatan umat.

“Suatu hal yang logis dimana keberadaan beliau (Ali Makhsun-red) sangat dibutuhkan umat, sehingga dalam bahasa kaidah fikih, tashorruful imam alarro’iyah Manutun bil maslahah,” terangnya.

Terhadap koalisi yang memiliki potensi retak karena permasalahan pergantian ini, Fatta kembali berharap agar pergantian ini tidak akan mengurangi kesolidan kekuatan koalisi.

“Insyallah pertentangan tidak ada, semua partai pengusung kompak dan solid mengusung ketua dewan syuro PKB ini menjadi wakil nya mbak Eisti,” harapnya.

Dia juga membantah pergantian ini sudah diskenariokan sejak awal. Atas hal ini Fahrudin Slamet juga menyangkalnya.

“Tidak ada rekayasa, bagaimana bisa mungkin terkait kesehatan bisa direkayasa,” tegas Slamet Bisri.

Sementara, atas dipilihnya Kiai Ali Makhsun pengganti Joko Santosa juga sudah direspon oleh DPP PDI Perjuangan. DPP PDI Perjuangan sudah menurunkan rekom baru untuk menggantikan posisi petahana Jos.

Rekom baru tersebut tertuang dalam Surat DPP No 555/EX/DPP/IX/2020 tertanggal 13 September 2020. Surat yang ditujukan ke KPU Kabupaten Demak tersebut berisi pemberitahuan pencabutan model B1 KWK Parpol No 1583/IN/DPP/VII/2020 dan Penetapan Rekomendasi Kabupaten Demak.

Surat ditandatangani Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto dan Sekjen Hasto Kristiyanto.

Dalam surat tersebut, rekom jatuh ke tangan Ali Makhsun sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Demak. Ali menggantikan Joko Sutanto yang dinyatakan tak memenuhi syarat kesehatan oleh KPU. Ali merupakan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Demak. Dia juga pengasuh Pondok Pesantren Al Amin, Suburan, Mranggen, Demak.

Bambang Wuryanto membenarkan turunnya surat tersebut. Menurutnya surat itu menindaklanjuti surat KPU RI No 742/PL.02.2-SD/06/KPU/IX/2020 tanggal 6 September perihal penjelasan penundaan tahapan.

Berita Lainnya:

“DPP PDI Perjuangan mencabut surat DPP PDI Perjuangan model B1 KWK Parpol tanggal 1 Juli 2020 tentang rekom Eistianah-Joko Sutanto dan dinyatakan tidak berlaku lagi,” katanya, Minggu (13/9/2020) malam.

Selanjutnya, DPP mengeluarkan lagi model B1 KWK Parpol tanggal 13 September 2020 tentang rekom Eisti’anah – Ali Makhsun.

Ali Makhsun sebelumnya memang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati di Demak pada masa penjaringan PDI Perjuangan September 2019 lalu. Bahkan, setelah itu gambar Ali Makhsun juga sudah banyak terpasang di banyak titik di Demak, namun Ali Makhsun berpasangan dengan Mugiyono.  Mugiyono tidak dapat rekomendasi PDI Perjuangan, lalu Mugiyono diusung oleh Partai Gerindra dan Nasdem berpasagan dengan Kiai Badruddin. (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini