Inilah 5 Fakta dr Kariadi, Seorang Pejuang Yang Namanya Dijadikan Nama Rumah Sakit di Semarang

Pejuang dr Kariadi, yang kini sedang diajukan oleh Pemprov Jateng ke Mensos untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional

SIGIJATENG – Pemprov Jateng sedang mengusulkan tiga nama pejuang besar ke Mansos akan ditetapkan menjadi pahlawan nasional, yakni Jendral Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso, dr Kariadi dan Prof.Dr Soegarda Poerbakawatja.

Dari tiga nama ini, sepertinya yang paling popular bagi warga Kota Semarang adalah dr Kariadi. Maklum, namanya dijadikan nama salah satu rumah sakit, yaitu RUSP dr Kariadi.

Perjuangan dr Kariadi sangat luar biasa. Bagaimana pengorbanan dia berikan untuk warga Semarang kala itu di tahun 1945 saat kemerdekaan belum genap berusia 2 bulan. Selain itu sebagai salah satu

pahlawan Perang Lima Hari Semarang. Berikut fakta lain soal sosok dr Kariadi,

Pernah bekerja sebagai asisten dr. Soetomo

Menempuh pendidikan kedokteran untuk pribumi di Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) di Surabaya, setelah lulus, dr. Kariadi bekerja sebagai asisten untuk seorang sejawat dokter dan juga tokoh pendiri pergerakan Boedi Oetomo, yaitu Dr. Soetomo, di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) Surabaya.

Kepala laboratorium di rumah sakit yang kini diabadikan dengan namanya

dr. Kariadi bekerja di Pusat Rumah Sakit Rakyat (RS Purusara) di tahun 1942, dimana di aula RS tersebut juga adalah markas perjuangan pemuda Semarang. dr. Kariadi bekerja sebagai kepala laboratorium malaria. Berkat pengorbanan yang diberikan dr. Kariadi untuk warga Semarang, pada 04 April 1964, atas usul Gubernur Jawa Tengah Mochtar, dengan SK Menteri Kesehatan RI, kala itu Purusara telah berubah nama Rumah Sakit Semarang, kemudian diganti menjadi RSUP Dr. Kariadi.

Gugur karena Ditembak saat akan memeriksa sumber air yang diracun tentara Jepang

dr. Kariadi gugur ditembak setelah dicegat di Jalan Pandanaran Semarang oleh tentara Jepang dalam perjalanannya menuju Reservoir Siranda di Candilama. Saat itu, ia hendak melakukan pemeriksaan terhadap sumber air Siranda yang terdengar telah diracun oleh tentara Jepang dan membuat warga Semarang panik. Meskipun tidak gugur di medan pertempuran, namun masa genting dan mencekam tersebut tidak menyurutkn keberaniaan dan niatnya untuk menyelamatkan warga Semarang kala ini. Gugurnya dr. Kariadi pun disebut ikut menyulut semangat juang pemuda untuk mengusir Jepang dari tanah Semarang.

Dokter yang prestatif

dr. Kariadi bukan hanya seorang pahlawan yang membakar semangat juang pertempuran 5 hari Semarang, beliau pun memiliki sejumlah karya di bidang penelitian tentang kesehatan masyarakat Papua saat bertugas di Manokwari. Saat itu, ia melakukan penelitian tentang Malaria dan Filariasis atau yang biasa disebut dengan kaki gajah yang banyak merebak pada masa itu di Indonesia. Berkat penelitiannya, ia berhasil menemukan jenis nyamuk baru yang menyebabkan Malaria tersebut. Ia pun juga menemukan cedar olie atau immersion oil yang merupakan sejenis minyak yang digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik yang sulit diperoleh. Dr. Kariadi melakukan percobaan dan penelitian yang berhasil membawanya menemukan suatu formula minyak dari bahan Daun Kenanga pada tahun 1944 yang dinamakannya “Minyak Semarang”, yang selanjutnya atas persetujuan Semarang Iji Hookoo Kai, minyak tersebut berubah nama menjadi Oleum Promicroscopiekar. Selama karirnya sebagai seorang dokter, ia juga dikenal tidak memungut biaya pengobatan bagi yang tidak mampu, bahkan membiayai langsung pengobatan bagi pasiennya.

Dianugerahi Satyalencana Kebaktian Sosial secara Anumerta

Atas jasa pengorbanan dan upaya yang beliau lakukan semasa hidup, dr. Kariadi mendapat penghargaan Satyalencana Kebaktian Sosial oleh Presiden Soeharto secara Anumerta pada 20 Mei 1968. Satyalancana Kebaktian Sosial, menurut KKKRS Kementerian Sosial adalah tanda kehormatan yang diberikan sebagai penghargaan kepada Warga Negara Indonesia yang telah berjasa dalam bidang perikemanusiaan.

Nah, itu dia fahta-fakat fakta sosok pahlawan daerah dari Semarang, dr. Kariadi. (dari berbagai sumber)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini