Ini Tujuan Lain Rapid Test Massal Koni Jateng kepada Ratusan Atlet dan Pelatih

Jalannya rapid test di kantor Koni Jateng di Semarang, Rabu, 15/7/2020.

SEMARANG (SigiJateng) – Pelaksanaan rapid test massal  KONI Jateng kepada 217 atlet dan pelatih Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Jateng PON 2021 di Kantor KONI Jateng di Komplek Jatidiri Rabu (15/7/2020) berjalan lancar.

Para atlet dan pelatih datang secara bergiliran sesuai jadwal yang disusun panitia sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan. Selain itu, mereka juga datang mengenakan masker, cuci tangan sebelu masuk ruangan, dan tetap jaga jarak saat antri. Adapun untuk hasil rapid test belum keluar.

“Untuk hasilnya belum diketahui. Hasil rapid test tidak akan diumumkan, tapi langsung dikirimkan ke masing-masing atlet atau pelatih. Jika ada yang reaktif, akan langsung direkomendasikan untuk swab test,” kata Wakil Ketua Panitia Test Covid-19 sekaligus Kabid Kesehatan KONI Jateng, dr Mahalul Azam, di lokasi rapid test.

dr Mahalul Azam

Menurut dokter Azam, tujuan rapid test atlet dan pelatih ini bukan semata-mata untuk melihat kondisi mereka, apakah terpapar virus corona atau tidak,  serta mencegah klaster corona baru. Namun tujuan lainnya yakni untuk mengukur, sejauh mana efektivitas sosialisasi pencegahan Covid-19 saat latihan. Seperti mendisinfektasi alat latihan sebelum dipakai, wajib masker, dan lain sebagainya.

“Begitu pandemi covid datang, kita menerapkan latihan sesuai protocol kesehatan. La dari test ini kita lihat hasilnya,” kata dosen Unnes ini.

Menurutnya, sebaiknya setelah jalani rapid test para atlet dan pelatih langsung masuk ke program pemusatan latihan (training center). Yang non reaktif bisa langsung masuk program TC. Namun kenyataanya, program TC belum akan dilakukan sekarang. “Tapi tidak apa-apa, tes ini untuk mengantisipasi agar tidak ada penyebaran virus corona di dunia atlet dan pelatih Pelatda,” terangnya.

Pelaksanaan rapid test ini bekerja sama dengan Dinkes Jawa Tengah. Tahap pertama ini diikuti oleh atlet dan pelatih yang tinggal di Kota Semarang dan sekitarnya. Adapun atlet dan pelatiah dari luar daerah  sedang dikondisikan. “Mungkin kami akan jemput bola ke sana,” terang dosen Unnes Semarang ini.

BACA BERITA LAINNYA:

Ditegaskan dokter Azam, rapid test seperti ini penting bagi semua orang, karena bisa memastikan apakah seseorang itu reaktif atau non reaktif. Jika reaktif bisa langsung menjalani tes swab.

“Justru yang berbahaya adalah orang yang belum pernah ditest, karena tidak tahu kondisi tubuhnya.  Sekarang ini banyak orang OTG ( orang tanpa gejala). Dia belum pernah test, dia merasa sehat, tapi sebetulnya sudah positif corona. Karena itu, jangan takut kalau akan rapid test,” katanya. (Aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini