SEMARANG (SigiJateng) – Golongan Karya yang kini menjadi Partai Golkar, hari ini Selasa (20 Oktober 2020) memasuki usia 56 Tahun. Usia yang sangat mapan dalam perjalanan sejarah ikut menentukan arah dan kebijakan bangsa dan negara ke arah sesuai dengan cita-cita para founding father dan tujuan berbangsa dan bernegara seperti yang tersurat dalam Pembukaan UUD 1945.
“Sebagai kekuatan politik yang telah mendominasi hingga 32 tahun lamanya, tentu Partai Golkar sangat diperhitungkan baik oleh koleganya sesama partai politik maupun lawan-lawan politiknya,” kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Dr HM Iqbal Wibisono, SH. MH saat pendidikan politik (dikpol) Partai Golkar di Ungaran Kabupaten Semarang, Selasa (20/10/2020).
Hadir juga pada kesempatan ini, calon Bupati Kabupaten Semarang Hj.Bintang Narsasi SPd, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jateng Ir Petit Widiatmoko dan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Semarang HM Suradi SH.MH dan Tim Sukses Cabup Parati Golkar M .Mawardi.
Dikpol idalah rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Partai Golkar ke 56 Tahun dengan mengusung tema “HUT Partai Golkar ke 56 Th “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangki dan Pilkada Menang”. Acara digelar dengan menerapkan protocol kesehatan.
Iqbal mengatakan, selama kurun waktu 32 tahun partai berlogo Pohon Beringin ini sangat kuat menancapkan ideologi Pancasila dan doktrin karya kekaryaan hadir memberikan kontribusi dan pengaruh besar bagi perubahan Indonesia dengan program pembangunan dari pelita ke pelita yang dikawal oleh kader-kader terbaik baik di eksekutif maupun legislatif .
Kemenangan demi kemenangan setiap Pemilu menjadi tolok ukur Golkar diterima, dipilih, dan dipercaya rakyat, sehingga akan inline bahwa kepemimpinan nasional berasal dari kader terbaik dari yang sudah baik yang dilahirkan Beringin.
“Untuk meraih masa-masa kejayaan itu, kita semua sebagai ujung tombak partai Golkar haru meyakini momentum Pemilu 2024 mendatang menjadi sebuah keniscayaan bagi kemenangan Partai Golkar. Sebagai partai yang terbilang senior dan mapan, sangatlah realistis apabila seluruh kader dan simpatisan Partai Golkar merindukan kemenangan di pemilu 2024,” tegasnya di depan peserta dikpol.
Semangat dan optimismenya bahwa kemenangan di semua kontestasi politik dari Pilkada serentak, 9 Desember 2020 ini hingga agenda politik di tahun 2024 adalah menjadi target utama Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Dengan tekad kuat dan achievement yang selama ini dilakukan Ketum Airlangga Hartarto baik dalam mengemban sebagai Menko Perekonomian dan mengelola paerai sebesar Golkar ini, putra mendiang Menperin Hartarto di era Presiden Soeharto ini akan sangatlah layak mumpuni dan pantas maju menjadi Calon Presiden 2024.
“Partai Golongan Karya di usia yang sudah genap 56 tahun ini tentunya sudah cukup matang memakan asam garam dan dinamika politik nasional,” ujarnya.
Partai Golkar dan segala kekuatannya, sangat fasih menterjemahkan dinamika dan perubahan politik dalam sejarah perjalanan bangsa. Berbagai cobaan, tekanan, ancaman, dan rintangan bahkan turbulensi badai besar telah dilalui Golkar dengan selamat, bangkit dan menang.
Bahkan pada tahun 2004 di bawah kepemimpinan Bang Akbar Tandjung, Golkar justru bisa reborn dan menjadi kampium Pemilu di saat kekuasaan saat itu hilabg dari genggaman. Setelah itu, sayang Golkar selalu menjadi menempati podium nomor 2 hingga saat sekarang dipimpin oleh Pak Airlangga Hartarto.
“Dengan melihat jejak kesejarahan itu, saya mengajak seluruh kekuatan Partai Golkar untuk bangkit, bekerja, bergerak memenangkan hati rakyat dengan pencapaian kemenangan dalam setiap kontestasi Politik untuk Partai Golkar dan mengantarkan Ketum Airlangga Hartarto menjadi Capres 2024,” ajak mantan ketua harian DPD Partai Golkar Jateng ini.
Iqbal mengatakan, sejak awal berdirinya pada akhir orde lama, Golkar lahir, hadir dan sesuai takdirnya menjadi kekuatan untuk menghalau ancaman Partai Komunis Indonesia yang ketika itu berkembang dan merajalela yang akan mengubah ideokogi Pancasila. Lalu, melewati era orde baru, kemudian era reformasi dan hingga saat ini masih terus bertahan dan mengawal 4 Pilar Bangsa.yakni Pancasila,UUD 1945.NKRI dan Bhineka Tunggal Eka.
“Meskipun tentunya tantangan zaman dan perjuangan tidak sama persis dengan masa-masa awal reformasi waktu itu, dimensi waktu telah berubah dan tentunya partai harus menyikapinya dengan cara Cermat ,cerdik dan cerdas.
Tentunya para kader partai juga harus menjunjung tinggi kedisiplinan, cakap, bijak, dan cermat dalam memainkan peran politiknya sebagai agen demokrasi Pancasila dipusaran konfigurasi politik Indonesia yang dinamis dengan sistem multipartai yang hidup di Indonesia.
“Kata kuncinya harus cakap meningkatkan kualitas sumber daya anggota partai dan mampu memenangkan hati rakyat, dekat dengan rakyat, bersikap proaktif dan memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi rakyat,” pungkasnya. (Aris)
Berita lainnya:
- Merti Desa Buka Luwur Nyi Pandansari, Gunungan Hasil Bumi Ludes Jadi Rebutan Warga Boja
- Gas LPG 3 Kg Masih Sulit Didapat, Warga Batang Berburu hingga Pekalongan
- Lapas Tegal Terancam Banjir Rob, Kakanwil Kemenkumham Jateng Ingatkan Hal Ini
- Masyarakat Apresiasi Pelayanan Maksimal Polri di Arus Mudik Lebaran 2024
- Langit Pekalongan Dilintasi 3 Ribu Penerbangan Saban Hari, AirNav Terima 12 Laporan Pilot Soal Balon Udara Terbang Liar