Hendi Minta Warga Jangan Menghindar Kalau Ada Test Masal Covid

Walikota Semarang Hendrar Prihadi.

SEMARANG (Sigi Jateng) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi kepedulian masyarakat Kota Semarang dalam menghadapi pandemi covid-19. Sehingga budaya gotong royong pun benar – benar diterapkan. 

Semangat bergotong-royong memang menjadi prinsip pemerintah dan warga Kota Semarang untuk meminimalisir dampak pandemi ini. Apalagi angka penderita corono di Ibu Kota Jawa Tengah ini terus meningkat.


Hendi merasakan betul di tengah tantangan menghadapi pandemi global Covid-19, kepekaan hati dan solidaritas masyarakat Kota Semarang benar-benar terus diuji. 

“Saya merasa sangat bangga karena meski di masa pandemi Covid-19 ini, warga Kota Semarang tetap menunjukkan semangat gotong royong dalam membangun wilayah,” terang Hendi melalui pesan tertulis pada Rabu (1/7/2020).

Terkait dengan covid-19 di Kota Semarang, Hendi mengatakan ada berita baik dan berita yang kurang menyenangkan. 

“Berita baiknya banyak dari pasien positif yang sembuh, oleh karena itu jangan takut kalau ada tes massal, karena semakin cepat terdeteksi, maka akan semakin besar peluang untuk sembuh,” ujarnya.

Dirinya melanjutkan, angka positif di Kota Semarang terus mengalami peningkatan, walikotapun menjelaskan bahwa peningkatan itu justru menandakan petugas penanganan corona bergerak sangat cepat karena selalu melakukan tes massal untuk mendeteksi dini penularan corona.

Hendi juga berkali-kali menyampaikan kepada masyarakat jangan menjauhi orang yang positif corona. Namun harus selali waspada terhadap penularan covid-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Kami kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap persebaran covid-19 dan tidak perlu takut. Covid-19 ini hal yang perlu diwaspadai namun jangan ditakuti. Tentunya dengan penegakan disiplin protokol kesehatan,” ujar Hendi.

Dia juga menjelaskan, Pemerintah Kota Semarang dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang diperpanjang hingga 5 Juli dengan melonggarkan beberapa sektor. Pelonggaran PKM merupakan upaya untuk menyongsong hidup new normal berdampingan dengan covid-19 namun tetap aman. Sekaligus menggerakkan roda ekonomi secara bertahap.

Sosialisasi dan pengawasan terhadap sektor ekonomi skala besar seperti mall, toko, hotel, pabrik, restoran lebih mudah dalam pengawasan. Karena banyak pihak turut mengawasi, tidak hanya pemerintah namun wartawan/netizen. Sedangkan sektor sosial dan ekonomi kecil, seperti resepsi, tempat ibadah, pkl, pasar mengalami kesulitan dalam pengawasan.

“Kunci pengawasan aktivitas di lingkungan tempat tinggal warga membutuhkan peran aktif camat, lurah, RT/RW dan juga seluruh warga masyarakat,” terang Hendi.

“Jangan lelah untuk terus mensosialisasikan dan mengingatkan warga atau siapapun agar memenuhi standar protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan, physical distancing atau jaga jarak,” imbuh dia. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini