Gara-gara PJJ, Pedagang Seragam Sekolah di Kauman Kelimpungan

Zaenal sedang menunjukkan seragam sekolah jualannya. (Foto Ist)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi covid-19, berdampak pada bisnis penjualan seragam sekolah. Bahkan ada penjual seragam yang mengatakan nyaris mandeg.

Meski memasuki tahun ajaran baru, pusat penjualan seragam sekolah di Kampung Kauman mengalami sepi pembeli.

Zaenal, seorang pedagang seragam di Toko Tunas Baru mengatakan hampir setiap hari tak ada satupun pembeli yang memesan seragam jualannya.

“Sekarang benar-benar sepi. Kalau sebelum pandemik kita bisa jual 10 sampai 15 potong sehari. Dengan situasi pandemik seperti saat ini, terjual satu potong aja sudah bersyukur banget,” katanya pada Jumat (25/9/2020).

Menurutnya omzet penjualan seragam kini anjlok hingga 90 persen ketimbang kondisi normal. Penurunan penjualan sudah ia rasakan sejak empat bulan terakhir.

“Ya sejak ada COVID-19, sudah gak ada yang beli seragam sekolah. Penjualannya turun drastis. Sekarang bisa sampai 90 persen,” akunya.

Untuk harga satu potong seragam sekolah, ia mematok harga antara Rp 60 ribu. Sedangkan harga aksesorisnya macam dasi, bet, topi dan sejenisnya dijual kisaran Rp10-Rp20 ribu. Selain itu, harga seragam Korpri dibanderol mulai Rp120 ribu hingga lebih dari Rp200 ribu per potong.

“Tapi selama pandemik, aksesoris seragam juga gak ada yang laku. Kita cuma bisa bertahan hidup dengan jualan masker aja. Kemarin-kemarin yang terjual agak lumayan,” bebernya seraya menambahkan bahwa selembar masker dijual murah meriah hanya Rp5.000.

Sementara pedagang seragam lainnya, Muklisin mengaku juga kelimpungan saat masa pandemik.

“Sama juga. Di toko saya sepi banget. Cuma bisa pasrah aja sama keadaan seperti ini,” ujarnya.

Baca Berita Lainnya

Ia berharap agar bisnisnya kembali pulih, pemerintah paling tidak harus merancang kebijakan baru bagi para siswa sekolah. Pemkot Semarang diharapkan segera membuat kebijakan yang bisa mengendalikan penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

“Mestinya anak-anak sekolah bisa diberi keamanan khusus sehingga ketika diizinkan berangkat sekolah, mereka gak gampang ketularan virus Corona,” sahut Zaenal. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini