SEMARANG (SigiJateng) – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan para tenaga medis di Jawa Tengah sudah mengeluhkan tentang dana insentif tenaga medis yang belum juga cair. Bahkan para tenaga medis sampai ragu, kalau nantinya bakal mendapatkan dana insentif itu.
“Beberapa dari mereka (tenaga medis) tanya ke saya secara langsung. Pak sebenarnya kami jadi nggak sih mendapatkan insentif? Kapan dapatnya karena kami sudah kerja luar biasa. Menurut saya itu wajar, itu manusiawi,” kata Ganjar Pranowo ditemui usai memimpin rapat penanganan covid-19 di Gedung A lantai 2 kantor Gubernur Jateng, Senin (29/6/2020).
Asal tahu, di Jakarta Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Kesehatan segera mencairkan insentif bagi tenaga medis yang menangani covid-19. Jokowi bahkan meminta agar prosesnya disederhanakan dan tidak bertele-tele.
Ganjar Pranowo merespon positif statemen presiden itu. Karena persoalan insentif untuk tenaga medis memang sudah lama ditunggu.
- Jaga Asa 4 Besar, PSIS Bidik Kemenangan Melawan Barito Putera Malam Ini
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
“Kami juga sudah menyampaikan pengajuan terkait insentif untuk tenaga medis yang menangani covid-19 dari Jateng ke pemerintah pusat. Dengan adanya pidato Presiden itu, mudah-mudahan segera cair,” kata Ganjar.
Hanya saja, Ganjar mengaku ada persoalan dialami Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terkait pencairan insentif tenaga medis itu. Para tenaga medis di lini tiga dengan SK dari Bupati/Wali Kota lanjut dia, tidak termasuk dalam daftar penerima insentif tersebut.
“Ini yang jadi masalahnya, makanya banyak Bupati/Wali Kota yang tanya, ini yang mau cover siapa,” terangnya.
Ganjar menerangkan, apabila para tenaga medis lini tiga itu nantinya ditarik ke pusat sama dengan yang di Provinsi, maka itu lebih baik. Namun, apabila tidak difasilitasi maka pihaknya akan menganggarkan sendiri agar semuanya tercover.
“Kalau tidak bisa dapat dari pemerintah pusat, nanti kami akan anggarkan sendiri. Memang harus ada refocusing lagi untuk memberikan jaminan pada tenaga kesehatan yang ada di lini tiga itu,” tutupnya. (Aris)