Gandeng OJK, Hendi Bagikan Tabungan Gratis untuk Pelajar di Tengah Pandemi

Hendi bagikan rekening tabungan berisi masing-masing Rp. 200.000 kepada 1.000 siswa SMP. (Foto Humas Pemkot Semarang)

SEMARANG (Sigi Jateng) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi tak henti – hentinya berupaya untuk dapat meminimalisir dampak pandemi COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah. Yang terbaru, Wali Kota Semarang membagikan rekening tabungan kepada 1.000 pelajar SMP dari keluarga kurang mampu di Kota Semarang. Acara itu dilaksanakan secara simbolis, Selasa (22/9/2020).

Dalam pembagian tabungan itu sendiri, Hendi menggandeng Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 3 Jateng-DIY. Masing – masing rekening yang dibagikan berisikan uang tabungan senilai Rp 200.000,-.

Adapun dibagikannya tabungan kepada 1.000 pelajar SMP di Kota Semarang tersebut merupakan bagian dari program ‘Gerakan Indonesia Menabung, Satu Pelajar Satu Rekening’. Secara khusus tabungan tersebut juga sebagai bagian dari kepedulian Pemkot Semarang bersama OJK Kantor Regional 3 Jateng-DIY kepada para pelajar yang berasal dari keluaraga tidak mampu.

“Insya Allah suatu saat nanti ditambahi lagi, ini karena perjalanan menuntut ilmu masih panjang, masih harus melanjutkan ke jenjang SMA hingga Perguruan Tinggi,” tutur Hendi.

“Ingat, hemat pangkal kaya, harus rajin menabung, semoga kelak semua menjadi orang yang sukses,” lanjutnya.

Di sisi lain, selama pandemi COVID-19 Hendi tak menampik banyaknya kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti metode bejalar dari rumah. Dari mulai kebosanan hingga problem kuota, membuat banyak siswas yang berkeinginan untuk dapat segera kembali bersekolah tatap muka. Untuk itu Hendi menjelaskan bahwa dirinya akan memberikan izin bagi sekolah untuk kembali tatap muka, bila memenuhi persyaratan.

”Tidak menutup kemungkinan sekolah – sekolah bisa melakukan pendidikan secara offline, syaratnya pertama orang tua murid harus setuju dulu, syarat lainnya sekolahnya ada di wilayah zona hijau atau zona kuning, bukan zona merah,” tekan Hendi.

Namun, Wali Kota Semarang tersebut berharap konsep belajar jarak jauh, atau belajar dari rumah juga dapat terus berkembang, sehingga dapat meminimalisir kendala – kendala yang hari ini dikeluhkan. Pasalnya dia mengaku bahwa tidak ada pihak yang mampu memastikan kapan pandemi COVID-19 akan berakhir.

“Semuanya tidak ada yang mampu memprediksi bahwa akan ada yang namanya COVID-19, tapi tahun ini kehendak Gusti Allah ada pandemi COVID-19. Tetap semangat tetap harus berkreasi karena perjalanannya masih panjang,” tegas Hendi. (Mushonifin)

Baca Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini