Ditjen Bea Cukai Bersiap Sambut Relokasi Pabrik Asing ke KIT Batang, Begini Langkahnya

Presiden Jokowi saat meninjau lokasi lahan kawasan industri terpadu (KIT) di Batang Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Foto : Dok. Biro Setpres RI

Jakarta (Sigi Jateng), – Sejumlah investor pabrik asing dari berbagai negara mulai bersiap merelokasi usaha industrinya ke kawasan industri terpadu (KIT) Batang Provinsi Jawa Tengah dalam waktu dekat ini.

Pihak Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) pun akan menyambut kedatangan para investor asing serta memberikan pendampingan dalam pengurusan kepabeanan dan cukai. Sehingga pembangunan KIT diharapkan bisa berjalan lancar.

Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Padmoyo Tri Wikanto mengatakan DJBC berkomitmen membantu percepatan pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Pihaknya juga menjamin kemudahan semua perizinan yang berkaitan dengan kepabeanan dan cukai dalam pembangunan KIT berjalan dengan lancar.

“Tidak hanya fasilitas fiskal yang diberikan ke perusahaan berorientasi ekspor, kami berkomitmen sepenuhnya menjamin kemudahan perizinan yang berkaitan dengan Bea Cukai dalam pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang ini,” katanya dalam keterangan tertulisnya, pada Jumat (10/7) lalu.

Padmoyo memastikan petugas Bea dan Cukai selalu siap memberikan pendampingan dalam proses pengurusan izin kepabeanan untuk pembangunan KIT diberikan secara gratis.

Menurutnya, partisipasi itu juga atas perintah Presiden agar semua instansi memberi pelayanan terbaik untuk relokasi pabrik asal China, Jepang, Korea, Taiwan, Amerika, dan lainnya ke Kabupaten Batang.

Baca Berita Selengkapnya di bawah ini

“Kami juga berencana akan rutin berkunjung ke calon lokasi KIT Batang untuk memastikan sampai dimana kesiapan maupun persiapan lokasi lahan tersebut,” tutur Padmoyo.

Salah satunya yang rajin melakukan komunikasi dengan Padmoyo adalah Bupati Batang Wihaji. Menurut Wihaji, pembangunan KIT di Batang sangat membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah demi menjamin kepastian dan kemudahan berusaha bagi para investor.

“Iya jelas, bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan pada perencanaan maupun pelaksanaan Kawasan Industri Kabupaten Batang ini. Kami juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dari semua pihak, sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Batang Jawa Tengah dan memantau area KIT seluas 4.300 hektare yang akan dibangun di lahan milik PTPN IX tersebut.

Seperti diketahui, awal permulaan pihak pemerintah telah memprioritaskan pembangunan area 450 ha untuk menyambut relokasi sejumlah 7 pabrik asing. Dimana ke-7 pabrik itu memiliki nilai investasi ditaksir mencapai US$850 juta.

Diantaranya yakni PT Meiloon Technology Indonesia, Sagami Electronics Co Ltd, PT CDS Asia atau Alpan Lighting, PT Kenda Rubber, PT Denso, PT Panasonic, dan LG Electronics. Selain itu, ada potensi 17 investor lain dengan investasi US$37 miliar menyusul membangun pabrik di KIT Batang.

“Ini yang harus kita kawal, dikejar, dan dilayani. Tingkatkan competitiveness, jangan sampai kejadian 2019 terulang lagi [tidak ada perusahaan yang relokasi ke Indonesia],” tandas Presiden Jokowi. (Bsi/dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini