MAGELANG (SigiJateng ) – Kegiatan Pendidikan Politik (Dikpol) Partai Golkar persis pada HUT Partai Golkar ke 56, pada hari Selasa (20/10/2020) selain digelar di Kabupaten Semarang juga di Kota Magelang.
Hadir dalam Dikpol Partai Golkar di Kota Magelang yakni Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Dr HM Iqbal Wibisono, SH. MH, Pengurus DP P Departemen Pemenangan Pemilu M.Umar Syarif, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jateng HM Soemarno, Ketua Partai Golkar Hj. titik Utami, Calon Walikota dr.HM.Nur Azis serta alon Wakil Walikota KH M Masyur, dan kader militan Partai Golkar yang siap memenangkan pasangan Calon Walikota / Wakil Walikota, di Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Dikpol ini adalah rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Partai Golkar ke 56 Tahun 2020 dengan mengusung tema “HUT Partai Golkar ke 56 Th, Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangki dan Pilkada Menang”. Acara dikpol juga menerapkan protocol kesehatan ketat, seperti peserta dicek suhu tubuhnya saat datang, cuci tangan dengan sabun, pakai masker, dan duduknya berjarak.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa Tengah dan DIY Iqbal Wibisono dalam paparan mengatakan bahwa perjalanan panjang Partai Golkar yang dulunya bernama Golkar (Golongan Karya) kini sidah usia 56 Tahun. Sebagai partai politik yang merupakan pilar demokrasi Partai Golkar telah mengalami romantika perjalanan panjang baik itu sebagai motor penggerak pembangunan di masa Jaman Orde baru di bawah Presiden Soeharto.
“Memang pada zaman reformasi, Partai Golkar tidak sepenuhnya berada dalam pemerintah, atau padanan lain merupakan bagian dari pemerintah karena di selalu ada kader Partai Golkar yang menjadi menteri,” kata Iqbal.
Kader-kader Partai Golkar tetap banyak yang menjadi menteri. Dikatakan Iqbal, mereka antara lain, di zaman Presiden Gusdur ada HM Yusuf Kala sebagai Mentri Perdagangan, Menpora Mahadi Sinambela dan Menaker Bomer Pasarebo. Pada zaman Presiden Mega ada Menteri Kominfo Samsul Ma’ari, Menko Peranan Wanita Sri Rejeki. Pada zaman Presiden SBY Jilid I ada Menko Kesra Abu Rizak Bakrie dan Mentri Perdagangan Fahmi Idris . Lalu pada Jilid 2 ada Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Perindustrian Hidayat, Mentri Kelautan Cicip Soetardjo. Dan sekarang dimasa Presiden Jokowi Ketua Umum Partai Golkar Bapak Airlangga Hartarto Sebagi Menko Kesra. Ada juga Luhut Binsar Pantjaitan, Agus Gumiwang Karta Sasmita, Zaenudin Amali.
“Dari deretan nama-nama tersebut dalam posisi apapun Partai Golkar masih memiliki posisi atau peran penting meskipun tidak sekuat dan sepenting 32 tahun zaat Orde Baru. Saat itu Golkar menjadi Kekuatan utama Orde Baru dibawah Jenderal Besar dan Bapak Pembangunan Nasional HM Soeharto,” katanya.
Asam garam dan paitnya perjalanan perpolitikan Indonesi Partai Golkar sudah dilalui sampai pernah diusulkan untuk dibubarkan pada waktu Presiden Gusdur. Namun tidak bubar, bahkan malah kembali meraih kemenangan kembali pada tahun 2004 pada zaman Partai Golkar ini di Pimpin Akbar Tanjung. Dan setelah itu, sampai pemilu 2019 selalu menjadi ranner up setelah PDI Perjuangan.
“Kini di usia 56 tahun partai yang berlogo Pohon Biringin itu harus tetap memeliki peran sebagai agen pembangunan di semua lini kehidupan ber bangsa Indonesia,” kata Igbal.
Sebagai partai besar yang dulu selalu menang dalam pemilu, sudah barang tentu harus dikelola dengan tetap mendasarkan kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai sebagai Keputusan Musawarah Nasional Partai Golkar pada tahun 2019 di Jakarta. Dan tetap mendengarkan aspirasi masyarakat, menjunjung tinggi norma hukum, menjaga trus, akuntabel, panggah terhadap Informasi dan Tehnologi, visioner dengan program kepartaianya dan selalu tanggap dengan persoalan masyarakat bangsa dan Negara. Termasuk sekarang bangsa kita sedang dilanda resasi ekonomi akibat pandemic Covid 19.
Dan juga akhir-akhir ini tentang UU Cipta kerja yang oleh publik direspon sangat luar biasa, ada yang positif ada negative, bahkan sampai unjuk rasa besar di seluruh Indonesia.
Partai Golkar harus tetap menghormati apapun prodak UU apabila dibentuk sesuai dengan Due Proces Of law. Dan harus memberikan pencerahan kepada masyarakat apabila di butuhkan. Seperti yang dicanangkan oleh Ketum Airlangga Hartarto dengan “Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit dan Pilkada Menang “.
Berita Lainnya:
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Cukup Gunakan Aplikasi JMO untuk Klaim JHT, Simak Tatacaranya
- Sepanjang Malam hingga Pagi, Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik 4 Kali, Tertinggi 900 Meter
- Nilai ADD Disebut tak Cukupi Kebutuhan, Paguyuban Kades di Kendal Desak Pemerintah dan DPRD Naikkan Anggaran dan Siltap
- Maling Motor Honda Beat, Pelaku Tertangkap Warga Dimassa di Batang, Ini Kronologinya
- Komplotan Pelaku Perampokan Toko Emas di Blora Berhasil di Bekuk Polisi
“Pada usia 56 tahun, Partai Golkar harus semakin hebat. Untuk menjadi hebat Partai Golkar dan termasuk juga kader Partai Golkar, termasuk di Kota Megalang, harus memiliki kader-kader yang hebat . Hebat dalam menjaga kehormatan partai, menjaga kehormatan intelektual disiplin, responsif dan memiliki visi yang jauh ke depan untuk membangun partai sesuai dengan tantangan Zamannya. Dan targetnya adalah di Pemilu 2024 Partai Golkar Menang,” tutupnya. (aris)