SEMARANG (SigiJateng) — Ribuan buruh Semarang dan sekitarnya kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, Senin (12/10/2020). Mereka menggelar aksi damai di depan gedung Pemprov dan DPRD Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang. Gubernur Ganjar Pranowo dan perwakilan dari DPRD Jateng, yakni Abdul Aziz, wakil ketua Komisi E dan Yudi Indras Wiendarto anggota Komisi E menemui buruh. Mereka naik ke mobil komando di tengah-tengah ribuan buruh.
Yudi yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh buruh. Hal itu patut dicontoh oleh buruh di manapun. Aksi tidak merusak fasilitas umum dan tak merugikan masyarakat.
Selanjutnya, Yudi juga meminta buruh untuk bersabar menunggu salinan UU Omnibus Law yang telah disahkan oleh DPR RI. “Mari sama-sama kita tunggu (salinan) UU tersebut dengan hati damai. Karena yang beredar saat ini belum ada yang resmi,’’ pinta Yudi.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jateng, Nanang Setiyono mengatakan kecewa dengan DPR RI. Lantaran UU sudah disahkan namun belum ada salinan resmi. Selanjutnya ia berharap pada pemerintah daerah untuk membantu merealisasikan perjuangan buruh di Jateng.
“Kami kecewa, meski sudah diputuskan namun salinan UU belum bisa didapat. Kami curiga ada apa-apa yang merugikan buruh,” kata Nanang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan siap mendampingi para buruh menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat terkait UU Ciptakerja. Bahkan tak perlu diperintah, Ganjar menegaskan sudah menelpon para menteri terkait tuntutan para buruh itu.
Kepada sejumlah menteri, Ganjar menyampaikan bahwa UU Cipta Kerja ditolak oleh buruh. Namun sayang, sampai sekarang semuanya belum paham, apa isi dari undang-undang itu.
“Buruh yang menolak kebingungan, kami juga tidak tahu. Maka saya mendorong pemerintah pusat agar segera memberikan draft salinan undang-undang itu. Teman-teman jangan khawatir, Jakarta sudah mendengar suara dari Jawa Tengah,” ucapnya.
Ganjar mengapresiasi aksi demonstrasi yang digelar para buruh. “Mereka izin baik-baik dan menyampaikan suara dengan cara yang baik pula. Mudah-mudahan ini bisa jadi contoh. Jangan khawatir, kami berkomunikasi terus dengan pemerintah pusat untuk menyampaikan pendapat buruh,” tegasnya.
Baca Berita Lainnya
- Enam Orang Dibekuk Reserse Polda Jateng, Terlibat Kasus Perampokan Toko Emas dan Pembunuhan
- Bupati Rembang Ingatkan Penerima Bantuan Hibah Agar Tak Langgar Aturan
- Didukung Semen Gresik, Omzet Penjualan Hampers Lebaran Rumah BUMN Rembang Capai Setengah Miliar
- Rakornas PB 2024, Berikut Lima Butir Arahan Wakil Presiden
- Lebaran Idulfitri 1445H Indosat Alami Lonjakan 17 Persen, Trafik Tertinggi Tercatat di Banjarnegara
Dalam kesempatan itu, buruh dan gubernur serta pejabat lainnya sempat nyanyi bareng. Ganjar tak henti-hentinya mengingatkan agar buruh yang berdemo tetap menjaga jarak dan mengenakan masker dengan caranya. (Aris)