SOLO (SigiJateng) – Sebagai wujus sykur, para pedagang Pasar Kadipolo Solo menggelar tasyakuran yakni menggelar ritual selamatan berupa kenduri. Mereka pantas bersykur, karena karena berdasarkan hasil rapid test maupun swap terhadap pedagang yang dilakukan sebelunya adanya yang reaktif atau dicurigai tertular virus corona (Covid-19), namun akhirnya dinyatakan negatif.
Selamatan yang diprakarsai para pedagang pasar tradisional itu digelar di serambi depan pasar yang lokasinya berseberangan dengan pasar bunga Pasar Kembang, Rabu (10/6/2020). Adapun sebagai koordinatornya yakni Sri Rejeki (45), pedagang sayuran di pasar tersebut.
Kepada wartawan Sri Rejeki, kenduri selamatan semacam itu merupakan kegiatan yang sering dilakukan para pedagang Pasar Kadipolo Solo untuk keperluan-keperluan tertentu. Sedangkan kenduri selamatan di tengah pandemi Covid-19 ini, menurut dia, sebagai ungkapan rasa syukur karena berdasarkan hasil rapid tes maupun swap seluruh pedagang dinyatakan bebas dari virus corona.
- Kinerja Pemprov Jateng 2023 Alami Peningkatan, Banyak OPD, Kota dan Kabupaten Raih Penghargaan
- Inilah Lima Keutamaan Membaca Al Quran Menurut Kitab Riyaadhus-Shaalihiin
- Wakil Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Pantau Pasar di Tangerang Selatan
- Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Gelar Pasar Murah
- Polres Magelang Kota Ungkap 3 Perkara Penyalaggunaan Narkoba, Empat Orang Diamankan
“Syukur alhamdulillah kami bebas dari virus corona. Kami bersyukur kepada Tuhan, karena semua pedagang Pasar Kadipolo dinyatakan negatif virus corona. Para pedagang sudah bertekat agar bebas dari virus corona dengan pola hidup bersih sehat, pakai masker dan cuci tangan,” ujar Sri Rejeki dengan nada meledak-ledak karena begitu bahagia dengan apa yang dirasakan bersama pedagang lainnya.
Ritual kenduri selamatan tersebut, menurut Sri Rejeki, punya makna khusus bagi para pedagang dihari-hari mendatang. Karena, sejak beredarnya isu ada pedagang Pasar Kadipolo yang tertular Covid-19, pasar yang biasanya banyak pengunjung sehingga sering menimbulkan kemacetan di depan pasar menjadi sepi.
“Ketika dirapid tes beberapa waktu lalu, ada beberapa orang pedagang yang hasilnya reaktif dan harus diswap. Sejak itu, beredar isu ada pedagang Pasar Kadipolo positif virus corona sehingga pasar sepi, karena para pengunjung takut masuk pasar. Setelah selamatan ini, kita berharap kondisi pasar pulih kembali dan seluruh pedagang maupun pengunjung sehat selamanya,” tandasnya.
Salah seorang pengurus Pasar Kadipolo, mengungkapkan, beberapa waktu lalu Dinas Kesehatan Kota (DKK) Pemkot Solo, melakukan rapid tes terhadap pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Solo. Rapid tes untuk memetakan potensi penularan Covid-19 di kalangan pedagang yang berhubungan langsung dengan pembeli itu, dilakukan terhadap 20 pedagang sebagai sampling yang dipilih secara random dari sekitar 200-an pedagang Pasar Kadipolo dan Pasar Kembang.
Hasil rapid tes menunjukkan, sebanyak 6 orang pedagang dinyatakan reaktif sehingga harus menjalani pemeriksaan swap. Berdasarkan hasil swap yang ditempel DKK di dinding pintu masuk Pasar Kadipolo, menunjukkan keenam pedagang yang hasil rapid tesnya reaktif dalam pemeriksaan swap hasilnya negatif atau bebas Covid-19. (gmn/aris)