Baznas Jateng Jajaki Kerja Sama dengan Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah

Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi menyerahkan bantuan sembako kepada pimpinan Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Jateng Ali Dede di kantornya Jalan Cemara Raya No.1 Padangsari, Banyumanik, Semarang, kemarin.

SEMARANG (SigiJateng) — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng menjajaki kerja sama dengan Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Turki. Kerja sama itu antara lain di bidang pendidikan, produk makanan halal (halal food) dan pengembangan tahfidz Quran.

Hal itu disampaikan Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi saat bersilaturahmi dengan pengurus Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Jateng di kantornya, Jalan Cemara Raya No.1 Padangsari, Banyumanik, Semarang, kemarin.

Dalam kunjungannya, Kiai Darodji didampingi Sekretaris Baznas Drs H Moh Ahyani MSi, para wakil ketua yaitu Dr H Rozihan, Drs H Zain Yusuf MM, Drs H Solikhul Huda dan Drs KH Ahmad Hadlor Ikhsan. Mereka diterima pimpinan pengurus Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Jateng Ali Dede. Direktur Humas Mustafa Donmes dan lain-lain.

Menurut Kiai Darodji yang juga Ketua Umum MUI Jateng itu, hubungan baik antara Turki dan Indonesia sudah berlangsung sejak lama, tidak hanya di bidang ekonomi dan bisnis, tetapi juga di bidang pendidikan. Dia tertarik dengan metode tahfidz Quran yang dengan cepat bias menghafal Alquran 30 Juz.

Ketua Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Jateng Ali Dede menjelaskan,

salah satu hubungan baik di bidang pendidikan ini dapat dilihat melalui lembaga pendidikan Pondok Pesantren Sulaimaniyah yang sudah beroperasi sejak tahun 2005 di Indonesia.

Pondok Pesantren Sulaimaniyah merupakan entitas yang berada dibawah naungan United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) atau Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam di Indonesia. Organisasi sosial Islam ini didirikan oleh para sukarelawan muslim Indonesia dan Turki yang berpusat di Istanbul Turki.

“Tidak hanya di Istanbul Turki, ribuan cabang Pondok Pesantren Sulaimaniyah juga tersebar di seluruh wilayah Eropa, Afrika, Amerika, Australia dan Asia. Di Indonesia sendiri, cabang Pondok Pesantren Sulaimaniyah telah tersebar di 11 provinsi, 30 kota. Di antaranya di Jakarta, Yogjakarta, Medan, Puncak, Bandung, Surabaya, Aceh, Semarang, Klaten, Sukabumi, Temanggung dan Pangkalan Bun (Kalteng) dengan jumlah lebih dari 2.000 santri,’’ katanya.

Di Jateng terdapat cabang antara lain di Kota Semarang, Demak, Pati dan Klaten.

“Setiap santri yang belajar di Pondok Pesantren Tahfiz Sulaimaniyah diberikan fasilitas lengkap belajar mengajar termasuk tempat tinggal di asrama. Yang membedakan Pesantren Sulaimaniyah dengan lainnya salah satunya adalah kebersihan dan kerapihan pesantren yang serasa berada di hotel bintang,’’ katanya.

Baca Berita Lainnya

Para santri juga dibekali dengan pendidikan agama, bahasa Arab dan Turki, durasi belajarnya antara 2-3 tahun di Indonesia. Bagi santri yang berprestasi, akan mendapat kesempatan mendapatkan beasiswa belajar di Pondok Pesantren Sulaimaniyah di Istanbul Turki selama 3 tahun. (Aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini