Asri Bantah Isu Hanya Jadi Pasangan Boneka di Pilkada Blora

Calon Bupati Blora, Dwi Astutiningsih saat mengahdiri acara di DPD II Golkar, Selasa (27/10/2020) (foto:agung/sigijateng)

BLORA (SigiJateng) – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya  Kabupaten Blora Jawa Tengah, mengadalan Pendidikan Politik dan Strategi Pemenangan Pemilu dengan tema “Peran Organisasi Dalam Mensukseskan Pilkada Serentak 2020” yang bertempat di aula DPD II Partai Golkar, Selasa (27/10/2020).

Hadir dalam acara tersebut antara lain Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Dwi Astutiningsih – Riza Yudha (Asri) dan juga Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Dr HM Iqbal Wibisono, SH. MH. Dalam pertemuan tersebut, Dwi Astutiningsih menjelaskan bahwa isu terkait dirinya sebagai pasangan boneka di Pilkada 2020 adalah tidak benar dan itu adalah hoaks. Tutik mengaku fight dalam Pilkada 9 Desember mendatang.

“Banyak yang mengira kami ini pasangan pemecah suara, pasangan daden (buatan) itu adalah hoaks. Kita adalah satu, kita akan punya tujuan yang sama memanjangkan Asri di 2020. Anda kepanjangan tangan saya, sebagai penyumbang lidah, bahwa pasangan yang pemecah suara, pasangan boneka itu tidak benar. Saya hanya titip itu ke bapak ibu, tolong disampaikan,” kata Tutik, saat menghadiri kegiatan Pendidikan Politik dan Strategi Pemenangan Pemilu di Kantor DPD II Golkar Blora, Selasa (27/10). 

Tutik mengaku, sebutan sebagai pasangan boneka jelas merugikan dirinya. Sebab, Ia  serius dalam pencalonan. 
“Semua itukan dari informasi. Bahwa Bu Tutik itu pasangan pemecah suara, berarti tidak diperhitungkan kan. Dan mereka pun untuk memilih saya ragu-ragu. Itu kan kerugian bagi saya. Gak untunglah, mosok saya dibilang pemecah suara, boneka, buatan. Saya ini berjuang beneran, saya fight, pokoknya siapa saja tak lawan,” ungkapnya. 

Tutik menegaskan bahwa Blora harus ada perubahan. Ia pun bertekad akan membuktikan bisa merubah Blora lebih baik lagi. 
“Saat ini Blora tidak ada perubahan baik. Kemarin saya turun ke bawah, di Desa paling pojok, Bangkleyan, waduh jalannya rusak. Ini kalau jenengan tidak bergerak untuk berubah maka Blora seperti ini. Kita buktikan bisa merubah Blora lebih baik, Maju, Hebat, Bermartabat,” tandasnya. 

Sementara itu Ketua DPD II Partai Golkar, Siswanto mengajak semua kader untuk bersama-sama serukan untuk memenangkan pasangan Dwi Astutiningsih-Riza Yudha (Asri) dalam pilkada Blora 9 Desember 2020.
“Koordinator TPS, saudara anda,  teman anda, tetangga anda yang ada di desa harus kita serukan bersama untuk memenangkan pasangan Asri,  karna dengan kemangan pasangan Asri adalah kemenangan partai Golkar,” ujar Siswanto.

Sementara, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa Tengah dan DIY, Dr HM Iqbal Wibisono, SH. MH  mengajak semua kader Partai Golkar untuk bersama-sama dengan Partai Demokrat dan Hanura bekerja keras memenangkan pasangan Asri ini. Pilkada serentak di Indonesia 9 Desember akan diselenggarakan di 270 daerah, di Jawa Tengah ada 21 daerah, termasuk Kabupaten Blora.

“Dan Pilkada di Kab Blora bagi Partai Golkar harus unggul dan menang. Karena kemenangan Partai Golkar di Blora akan membawa dampak positif untuk Partai Golkar di Jawa Tengah juga di Indonesia,” kat Iqbal.

Menurut Iqbal, Partai Golkar di Blora pernah menang Pilkada tahun 2005 dan Pileg tahun 2009. Untuk itu Partai Golkar Blora yang sekarang di Pimpin HM.Siswanto Spd.Mhum, harus bekerja keras, menggerakkan semua komponen  di 295  desa, 16 kecamatan. Partai Golkar akan berjuang untuk mengembalikan kemenangan di Pilkada 2020 ini maupun Pileg 2024. 

“Saat ini kita hanya punya lima kursi di DPRD Blora. Kita koalisi dengan Partai Demokrat dan Hanura. Pileg 2020 harus bisa 10 kursi jadi bisa mengusung sendiri,” kata Iqbal. (Agung/aris)

Berita Lainnya:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini