SEMARANG (SigiJateng) – Dinas Kesehatan Kota Semarang mengumumkan hasil swab test Covid-19 di Mall Paragon yang dilakukan sebelum hari raya Idul Fitri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam menyatakan dari 100 sampel test kesemuanya dinyatakan negatif.
“Hasil swab test di Mal Paragon negatif. Jumlah sampelnya ada 100,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Rabu (27/5/2020).
Sementara itu, pada saat Abdul Hakam memberikan informasi ini, dirinya sedang bersama Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang memantau kegiatan swab test massal di Kopi Susu Bu Lurah yang terletak di Jalan Rinjani.
- Sambut Arus Mudik Lebaran 2024, Polda Jawa Tengah Perkuat Sinergitas Antar Fungsi Pengamanan
- Evaluasi Pengawasan Pemilu 2024 di Medsos, Bawaslu Batang : Meningkat Tajam Dibanding Pemilu 2019
- Jadi Favorit Pemudik, Di Jalur Alternatif Sukorejo Menuju Yogyakarta Disiapkan Pos Strong Point
- Caleg Terpilih Siap-siap Wajib Isi LHKPN, Berikut Ini Mekanisme yang Disiapkan KPK
- Hasil Operasi Pekat 2024, Polisi Sikat 108 Pelaku Tindak Pidana di Jepara Bumi Kartini, Terbanyak Kasus Prostitusi
“Saat ini Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Semarang semakin gencar melakukan rapid test dan tes swab massal khususnya di tempat-tempat keramaian,” ujar Hakam.
Sebab, menurut Hakam, banyak aduan masyarakat kalau di tempat tersebut sangat ramai dan tidak memperhatikan protokol kesehatan sehingga dilakukan pemeriksaan.
“Satu persatu karyawan dan pengunjung diperiksa oleh tim dari Dinas Kesehatan yang dikawal Satpol PP Kota Semarang, Posko Kecamatan, Polsek, Babinsa dan babinkamtibmas,” lanjutnya.
Pada PKM tahap kedua ini memang Gugus Tugas covid-19 sangat gencar melakukan swab test massal.
Sementara itu, Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa laporan masyarakat sangat membantu pemkot untuk menggelar test massal seperti ini.
“Alhamdulillah selama ini berjalan lancar dan bisa dilakukan dengan baik. Rapid Tes massal ini juga sebagai tindak lanjut banyaknya aduan masyarakat,” katanya.
Pada PKM kedua ini pihaknya mengaku mulai akan membiasakan masyarakat untuk memulai hidup yang baru atau new normal.
“Lha satu persatu, rapid tes massal ini juga sebagai sarana sosialisasi bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang terjadi bila melaksanakan kehidupan yang baru tapi dengan protokol kesehatan,” tandasnya. (Mushonifin)