40 Persen Dana Desa Diterima di Awal

SIGIJATENG.ID, Sragen – Pemerintah berupaya untuk mempercepat serapan anggaran dan pembangunan dengan Dana Desa (DD). Salah satunya yakni mengganti kebijakan penganggaran DD. Yakni dengan menerima 40 persen anggaran di awal pekerjaan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sragen Joko Suratno menjelaskan ada perubahan terkait anggaran DD. Dia menyampaikan jika sebelum ini Desa menerima 20 persen di awal, baru menyusul 40 persen di tengah, lantas 40 persen di akhir.

Namun muncul aturan dari pemerintah pusat sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 205 tahun 2019 yang terbit tanggal 31 Desember bahwa skema tersebut di balik. ”Jadi sekarang di awal 40 persen, tengah 40 persen dan akhir 20 persen,” jelasnya Selasa (14/1/2020).

Joko menyampaikan, sebenarnya kabupaten Sragen sudah menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup) dengan skema lama sejak November lalu. Namun baru Muncul PMK pada 31 Desember. Aturan tersebut bahkan baru sampai ke kepala dinas pada Jumat (10/1) kemarin. ”Baru saya terima akhir pekan lalu, nanti kita menyesuaikan perbupnya, kita buat perbup lagi,” terang Joko.

Pihaknya menjelaskan begitu kelengkapan dari desa sudah siap bersasarkan rencana yang dimasukkan dalam Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), maka pemerintah pusat segera menganggarkan 40 persen di awal.

Lantas saat ini tengah dilakukan pelatihan terkait siskeudes secara menyeluruh untuk penerapan 2020. Dia menjelaskan Sebelumnya siskeudes di Sragen sebelumnya masih pada tahap perencanaan sejak 2018. Namun 2020 ini siskeudes sudah mengenal dan disiapkan untuk sampai tahap pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

Saat ini Sejak Senin – kamis (13-16/1/2020) dilakukan bimtek terkait siskeudes pada tim kabupaten oleh Badan Pemeriksa keuangan Provinsi (BPKP) Jawa Tengah. Selanjutnya pada Jumat – Senin (17-20/1/2020) admin kecamatan mendapat Bimtek. Sedangkan 196 perangkat desa mendapat Bimtek pada Selasa (21/1/2020) dibagi 5 kelas per kawedanan.

”Selain dari pemerintahan, terakhir nanti dari pendamping desa juga akan kami bimtek agar tidak gagap, kita bekali juga biar paham,” terang Joko. (santo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini