200 Pesepeda Ikuti Induroc Sram di Deloano Borobudur Highland

Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti saat mengibarkan bendera di garis start

PURWOREJO (SigiJateng) -Gelaran Indonesia Enduro Championship (Induroc) Sram putaran pertama diikuti oleh 200 pesepeda. Even  ini digelar bertempat di Glamping Deloano, Purworejo hari ini (8/3/2020).

Mereka berasal dari klub-klub sepeda berbagai kota di Indonesia dan Malaysia. Downhill ini merupakan cabang olah raga ekstrem di bawah organisasi ICF (Indonesian Cyclist Federation).

“Dengan adanya even internasional semacam Induroc ini, memiliki efek bagus sekali untuk promosi wisata Romansa Purworejo 2020. Apalagi dengan adanya youtube dan media sosial dapat meningkatkan pengunjung wisata di Deloano,” kata Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti saat membuka acara. Sebenarnya  lanjut Yuli Hastuti,

Seorang peserta tergelincir karena lintasan licin.

Purworejo memiliki banyak tempat wisata pegunungan yang dapat digunakan untuk olah raga-olah raga ekstrem. Namun panitia kali ini memang memilih Glamping Deloano  di Borobudur Highland.

Sementara itu, Dirut BOB, Ida Juanita mengatakan bahwa, Purworejo memiliki lahan lahan luar biasa seperti Deloano ini. “Kami memang diwajibkan membangun  yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Kalau membangun hotel, vila perlu waktu panjang. Yang memiliki waktu pendek ya membangun sarana olah raga, track sircuit sepeda standard internasional. Track ini juga telah mendapat sertifikat dari ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia),” terang Ida.

Dalam gelaran Induroc ini, lanjut Ida, BOB dan pamitia merangkul masyarakat sekitar Deloano. “Semua sajian kuliner dalam event ini, kami ambil dari warga sekitar. Event kali ini juga dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke-189,” terangnya.

Lomba ini dibagi menjadi 9 kelompok, yaitu men elite, women elite, men open, women open, men junior, men master A, men master B, men master C dan men master Expert. Mereka harus menyelesaikan 3 track dengan panjang Special Stage 1 (1,2 KM), SS 2 (1,4 KM) dan SS 3 (3,6 KM). Finish terakhir (SS 3) di Pasar Menoreh, Desa Sedayu, Kecamatan Loano. 

Pemenang dalam Race ini ditentukan berdasarkan waktu tercepat dari akumulasi perhitungan waktu di setiap Special Stage (SS). Mekanisme dalam penentuan pemenang dihitung menggunakan Timing System Sportident yaitu Sistem Race Elektronik yang di rekomendasikan oleh Enduro World Series (EWS) dengan di akomodir oleh ID Timing Indo.

Putaran kedua Downhill ini akan diadakan tanggal 11-12 April di Tangkuban Perahu, Lembang, Kabuaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Sebenarnya ada peserta dari Malaysia, namun karena protokol penanganan virus CoVid-19 (corona), maka mereka belum bisa bergabung di putaran pertama ini. Namun beberapa official telah hadir.

Menanggapi hak tersebut, Asisten Deputy (Asdep) Kemenko Maritim, Joko Hartoyo yang hadir mengatakan bahwa, sudah ada protokol dan aturannya di Bandara. “Bukan hanya peserta downhill saja, bahkan beberapa waktu lalu, sebuah kapal pesiar juga harus mematuhi ketentuan. Ada ketentuan bagi warga negara atau yang baru datang dari Tiongkok atau negara-negara terpapar Corona, harus diisolasi selama dua minggu. Jadi tidak ada masalah,” jelas Joko Hartoyo.

Joko juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu paranoid karena rumah sakit rujukan sudah ada. Tenaga medis juga sudah sangat mumpuni. (Nurul MU)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini