Solo (Sigi Jateng) – Dua orang anak di Solo terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19. Sebelumnya, mereka sempat diajak orang tuanya bepergian ke luar kota.
Seorang anak dari Kelurahan Jebres yang berusia 2 tahun memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Kendal. Dia bersama orang tuanya menginap sepekan di rumah saudara.
“Mereka naik kendaraan pribadi, seminggu di sana, pulang badannya panas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, seperti dikutip detikcom, Jumat (24/4/2020).
Setelah dites swab di RSUD dr Moewardi, ternyata hasilnya positif. DKK lalu melacak jejak siapa saja yang telah berkontak dengan anak tersebut, termasuk keluarga di Kendal.
“Anaknya ini dirawat ditemani orang tuanya karena masih dua tahun,” kata dia.
- Jaga Asa 4 Besar, PSIS Bidik Kemenangan Melawan Barito Putera Malam Ini
- Pj Gubernur Jateng Berharap Pemprov dan Pemkot/Pemkab di Kembali Raih Predikat WTP
- Jateng Bersholawat di Kantor Gubernur Hadirkan Habib Bidin, Pj Gubernur Jateng: Semoga Musibah Segera Berlalu
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu 01 dan 03 Dinilai Gagal Buktikan Kecurangan TSM
- Tiga Kader Golkar Dijagokan Maju Pilgub Jateng, Wihaji : Rakyat Sudah Paham, Kita Ikhtiar Semampunya
Sementara anak berusia 6 tahun asal Kelurahan Nusukan, sempat diajak ke Kabupaten Boyolali selama dua hari. Mengalami demam tinggi, anak tersebut dibawa pulang dan diperiksakan ke RSUD dr Oen Kandangsapi.
Setelah dilakukan penelusuran, orang yang tinggal satu rumah dengan anak tersebut harus dikarantina. Ada tiga keluarga yang tinggal serumah.
“Ada 10 orang di rumah itu, tiga keluarga. Kami minta karantina mandiri, tidak ke mana-mana dulu. Kami pasok kebutuhannya,” ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, telah mengumumkan adanya penambahan dua pasien tersebut Kamis (23/4) kemarin. Namun hari ini DKK baru selesai melakukan penelusuran.
Sementara itu, data Kamis (23/4) pasien positif Corona di Solo berjumlah 15 orang, hari ini bertambah satu orang. Rinciannya, 11 orang dirawat inap, 3 orang sembuh dan 2 orang meninggal dunia.
“Tambahan satu orang ini adalah warga Gilingan. Kami belum tahu apakah itu transmisi lokal atau ada kontak dengan pemudik, karena lokasinya berada di dekat terminal,” kata Ahyani.
Sementara jumlah kumulatif pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah, namun jumlah pasien sembuh juga semakin banyak. Dari 97 PDP, 19 orang di antaranya dirawat, 62 orang sembuh, 16 orang meninggal dunia. (Dtc/Dye)