SEMARANG (SigiJateng) – Sebanyak 17 Kecamatan di Jawa Tengah belum ada sekolah negeri baik SMAN dan SMKN sampai saat ini. Kondisi membuat warga setempat kelabakan saat PPDB menerapkan sistem zonasi. Karena sudah tentu mereka akan kesulitan mendapatkan sekolah, karena akan tersisih dengan calon siswa yang jaraknya lebih dekat.
Atas kondisi ini, Pemprov Jateng memutuskan akan membuat model sekolah jarak jauh. Sementara, sekolah jarak jauh ini akan dilakukan 4 kecamatan.
“Uji coba sekolah jarak jauh itu rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat di empat kecamatan. Mudah-mudahan pekan depan sudah bisa langsung diputuskan,” ujar Ganjar, Kamis (25/6/2020).
Menurut Ganjar, 17 kecamatan yang belum ada SMAN/SMKN ini tersebar. Salah satunya yakni di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, tempat kelahirannya.
“Ini sedang kita matangkan. Wacananya, sekolah jarak jauh ini kita pinjam sekolah yang ada di sana, apakah itu gedung SMP, tetapi pengelolaanya tetap di SMA Negeri terdekat yang ada di daerah itu. Jadi statusnya tetap negeri,” tuturnya.
- Merti Desa Buka Luwur Nyi Pandansari, Gunungan Hasil Bumi Ludes Jadi Rebutan Warga Boja
- Gas LPG 3 Kg Masih Sulit Didapat, Warga Batang Berburu hingga Pekalongan
- Lapas Tegal Terancam Banjir Rob, Kakanwil Kemenkumham Jateng Ingatkan Hal Ini
- Masyarakat Apresiasi Pelayanan Maksimal Polri di Arus Mudik Lebaran 2024
- Langit Pekalongan Dilintasi 3 Ribu Penerbangan Saban Hari, AirNav Terima 12 Laporan Pilot Soal Balon Udara Terbang Liar
Diterangkan Ganjar, sekolah jarak jauh ini diharapkan menjadi solusi untuk pemerataan sekolah di Jateng, dan sekaligus solusi dan jaminan dari Pemprov Jateng terkait Sumber Daya Manusia (SDM) dan perbaikan fasilitas.
“Ini untuk pemerataan. Ini akan kita terapkan, uji cobanya sekitar empat kecamatan yang nanti akan kita sampaikan. Ini evaluasi dari hasil Rapat beberapa waktu lalu,” katanya menegaskan. (Aris)