UIN Walisongo Berduka, Dua Hari 4 Dosen Meninggal Dunia

SIGIJATENG.ID, Semarang – Kabar duka sedang menyelimuti Keluarga besar kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Pasalnya, dalam kurun dua hari ini, empat dosen UIN Walisongo dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, Kamis – Jumat (30-31/05/19). Dua tercatat masih aktif, dua lainnya sudah mantan dosen.

Kabar duka pertama datang dari Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Hj. Jauharotul Farida pada Kamis (30/05/19) lalu. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua IKA PMII UIN Walisongo itu menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 16.15 WIB.

Almarhumah di kebumikan Jumat pagi di Kudus. Baru selesai pemakaman, kabar duka kembali datang dari keluarga besar UIN Walisongo, yakni 3 orang menghadap Tuhan YME dalam suasana Ramadhan. 3 orang tersebut adalah Saifuddin Zuhri, dosen Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan sekaligus Ketua MUI Salatiga yang meninggal waktu mengimami shalat Jumat.

Selanjutnya Noer Ali, mantan dosen Fakultas Syariah dan Hukum, dan Nurhayati PR, mantan dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang.

Setelah menyebarnya berita tersebut, ucapan belasungkawa dan doa mengalir dari berbagai kalangan, mulai dari pimpinan UIN Walisongo, dosen, alumni, hingga mahasiswa di lingkungan UIN Walisongo Semarang.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Muhibbin turut mengucapkan kesedihan yang amat mendalam atas wafatnya empat dosen UIN Walisongo Semarang. Dirinya menuturkan bahwa kematian merupakan takdir dari Tuhan YME.

“Kami tentu merasa sedih karena kehilangan mereka, tetapi karena itu sudah takdir yang kuasa, maka kami ikhlas melepas mereka. Semoga keluarga yg ditinggalkan tabah menerima musibah ini,” tutur Muhibbin saat dihubungi via Whatsapp, Jumat (31/05/19).

Selanjutnya, Muhibbin mendoakan Almarhum dan Almarhumah semoga termasuk golongan orang-orang yang khusnul khotimah dan ditrima segala amal perbuatan baiknya selama hidup di dunia.

“Ya saya hanya berdoa semoga mereka husnul khotimah, diampuni segala kesalahan dan dosa mereka, diampuni serta amal baiknya diterima dan dibalas setimpal,” tuturnya.

Dari kalangan mahasiswa, Anam Muzakka juga menyampaikan kesedihan serupa. Anam mengatakan bahwa mereka merupakan orang-orang baik, kita sebagai murid harus selalu mendoakan yang terbaik untuk guru-guru kita.

“Semoga kebaikan jasa mereka diterima Allah sebagai amal shalih di sisiNya. Semoga muncul generasi-generasi baru yang mampu meneruskan perjuangan dan kiprah mereka,” tuturnya. (Taufiq) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini