SIGIJATENG.ID, Semarang – Warga di Jalan Tanjung Sari Pedurungan Kota Semarang mengaku jenuh dengan keadaan jalan di daerahnya yang rusak parah. Kondisi tersebut kerap membuat pengendara motor terjatuh.
Jalan sepanjang 1 km yang memisahkan Kelurahan Pedurungan Lor dan Pedurungan Tengah Kecamatan Pedurungan Kota Semarang tersebut lantas ditanami dua pohon pisang sebagi bentuk protes warga sekitar.
Terlihat, lubang jalan menghiasai sepanjang jalan tersebut. Terlebih jika musim hujan saat ini, menambah genangan-genangan air memenuhi lubang-lubang tersebut.
Karsani (54), salah seorang warga sekitar Jalan Tanjung Sari mengatakan, hampir 15 tahun jalan tersebut tidak tersentuh perbaikan pembangunan dari pemerintah. Padahal kampungnya adalah berada di tengah Kota Semarang.
“Selama ini warga secara swadaya mengurangi kerusakan jalan. Menggunakan dana hasil iuran, warga berinisiatif membeli tanah yang digunakan untuk menutup lubang jalan”, ujarnya, Minggu (27/1/2019).
Sementara itu, Jumani (34), warga lain, menambahkan tanah yang bercampur air hujan menyebabkan jalan menjadi licin. Sehingga membuat pengendara motor harus berhati-hati saat melintas.
“Itu tidak ada drainasenya di jalan. Jadinya air hujan yang turun menggenangi jalan tidak bisa mengalir. Surutnya lama karena mengandalkan resapan tanah dan terbawa kendaraan yang melintas”, ucapnya. Dirinya dan Karsani berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan jalan dan drainase di kampungnya tersebut. Sehingga warga dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. “Penginnya ya jalannya mulus, kayak jalan-jalan lain. Mudah-mudahan segera diperbaiki”, tukasnya. (Dian/Rizal)