SIGIJATENG.ID, Pekalongan – Arus lalu
lintas di jalur Pantai Utara (Pantura) di Kota Pekalongan terpantau meningkat.
Peningkatan arus kendaraan di Jalur Pantura di Kota Pekalongan, sudah dirasakan
dua hari terakhir ini. Jalur Pantura yang sebelumnya lenggang, kini kembali
padat.
“Jalur di Pantura, sejak kemarin sudah
mulai ramai. Kebanyakan truk-truk mulai ramai masuk Pantura,” kata AKP
Firdaus Yudhatama, Kasatlantas Polres Kota Pekalongan, Jumat (25/1/2019).
Dari data Dinas Perhubungan Kota Pekalongan,
tercatat adanya peningkatan arus lalu lintas mencapai sekitar 70% didominasi
kendaraan truk. Pemicunya adalah mulai diberlakukannya pengenaan tarif tol
Trans Jawa.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota
Pekalongan, Restu Hidayat mengatakan, sebelum adanya pemberlakuan tarif tol,
200 truk melintas dalam satu jam.
Namun saat ini jumlah truk yang melintas di
jalur pantura, khususnya di lingkup wilayah kerjanya, sudah mencapai 2 kali
lipat.
“Saat ini ada kenaikan pasca pemberlakuan
tarif tol, perkiraan 300 hingga 400 truk melintas setiap jamnya,” katanya.
Asal tahu, mulai tanggal 21 Januari 2019, pukul 00.00, telah diberlakukan tarif baru di enam ruas jalan tol Trans Jawa.
Yakni Pemalang-Batang Rp 39 ribu, Batang-Semarang Rp 75 ribu, Semarang-Solo Rp 65 Ribu, Ngawi-Kertosono Rp 88 ribu, Gempol-Pasuruan Rp 36 ribu, dan Surabaya Gempol Rp 4.500.
Jika ditotal, pengguna jalan tol Trans Jawa dari ujung ke ujung, yakni Merak-Jakarta-Pasuruan, tembus Rp 775.500 untuk kendaraan golongan I. Sementara Jakarta-Surabya, Rp 660.500. Untuk Jakarta-Semarang Rp 334.500.
Besaran tarif tersebut sudah diumumkan secara resmi lewat akun Instagram @official.jasamarga, Sabtu (19/1/2019). (Rizal/Aris)
100 360