Tahun 2019, Kota Pekalongan Targetkan Bebas Buta Aksara

Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan PNF Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Amat Farokhim SPd.


SIGIJATENG.ID
, Pekalongan
 – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) di tahun 2019 ini memiliki kewajiban mengentaskan 162 orang dari buta aksara. Setelah meluluskan 60 orang dengan memberikan Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma) pada Mei 2019 lalu, kini Dindik Kota Pekalongan terus berupaya untuk mengentaskan 102 orang dari 19 kelurahan di Kota Pekalongan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) di tahun 2019 ini memiliki kewajiban mengentaskan 162 orang dari buta aksara.

Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan PNF Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Amat Farokhim SPd mengungkapkan bahwa pemberantasan buta aksara untuk 102 warga belajar ini sudah dimulai pada sejak Minggu lalu dengan membuka perdana di tujuh kelurahan atau kelompok belajar.

“Tujuh kelurahan ini penggabungan dari 19 kelurahan kita bagi jadi 7 kelompok yang masing-masing sudah dibuka secara resmi yakni di Panjang Baru, Bendan Kergon, Pasirkratonkramat, Noyontaansari, Pringrejo, Klego, dan Krapyak,” terang Rokhim, Rabu (3/7/2019).

Disebutkan Rokhim bahwa masing-masing dari kelompok terditi atas 14-25 orang. Usai pembukaan ini, pembelajaran menjadi wawenang warga belajar dengan tutornya untuk menentukan jadwal belajar. “Pembelajaran  buta aksara ini ada kurikulumnya yakni selama 114 jam pelajaran yang ditargetkan tiga bulan selesai,” jelasnya.

Disampaikan, pemberantasan buta aksara ini menyasar orang dengan rentang usia 15-59 tahun. Di Kota Pekalongan sebagian besar yang buta aksara usia 50 tahun ke atas. “Melihat kondisi warga belajar yang berbeda, ada yang sudah mengenal huruf dan ada yang belum ini perlakuannya tentu berbeda, jika satu bulan sudah lancar akan ikut ujian,” beber Rokhim.

Tak hanya itu Dindik telah membuka peluang bagi guru yang ingin menjadi relawan atau tutor pembelajaran buta aksara. Ternyata respon yang didapat luar biasa, sebanyak 116 tutor siap bergabung mengentaskan buta aksara secara sukarela di Kota Pekalongan. “Semoga Kota Pekalongan menjadi Kota Bebas Buta Aksara, tidak ada buta aksara baru lagi,” pungkasnya. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini