SMP N 2 Mranggen Diduga Larang Siswa Masuk Sekolah Karena Belum Bayar Seragam, Si Murid Jualan Es Keliling 

SIGIJATENG.ID, Demak – Diduga tidak mampu membayar uang seragam sebesar Rp 1, 5 juta, seorang siswa SMP berinisial RHSA terpaksa tidak bisa mengikuti pelajaran di SMPN 2 Mranggen Demak, sejak hari pertama masuk sekolah atau 16 Juli lalu, hingga sekarang. 

Orang tua RHSA , Agung Kussetyo Hardono (46), menjelaskan anaknya sudah diterima pada tahun ajaran baru 2019 ini di  SMPN 2 Mranggen Demak. Namun ternyata sejak hari pertama sekolah anaknya malah disuruh pulang untuk melunasi kekurangan uang seragam dan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) sebesar Rp 1,5 juta.

” Saya hanya meminta tempo waktu pembayaran dan sudah titip uang Rp 150 ribu tetapi tidak diperbolehkan dan harus dibayarkan sekaligus tidak boleh diangsur,” ujar Agung.

Penjual es buah ini mengaku dirinya sudah berusaha menemui kepala sekolah untuk meminta tenggang waktu pembayaran. Akan tetapi permintaan tersebut ditolak oleh salah satu guru yang mendampingi kepala Sekolah  SMPN 2 Mranggen Demak.

“Kepala sekolah tidak ngomong sedikitpun. Malahan guru yang bernama Retno itu yang memutuskan kalau tidak boleh sekolah kalau belum lunas biaya seragam dan SPI,” ujar Agung.

Akibat penolakan tersebut, RHSA memilih untuk membantu orang tuanya berjualan es buah setiap harinya, Rama mengaku malu jika sekolah ditagih uang seragam oleh salah satu oknum guru di sekolah tersebut.

” Ada guru yang bilang kalau belum bayar uang seragam tidak boleh masuk kelas, sejak saat itu saya tidak mau bersekolah,” kata RSHA .

Sementara itu, Kepala sekolah SMPN 2 Mranggen, Ahamad Shaleh sat dikonfirmasi berkilah, jika hal yang terjadi merupakan kesalah pahaman saja. Dimana dirinya tidak merasa melarang siswa baru untuk melunasi biaya seragam dan SPI sebagai syarat diterimanya murid untuk belajar disekolah.

“Itu hanya kesalah pahaman saja antara orang tua murid dengan salah satu guru disini, soalnya saya pada waktu itu tidak berada di sekolah dan sedang ada acara kondangan di Demak,” terang Kepala Sekolah SMPN 2 Mranggen.

Intinya, lanjut Ahmad Sholeh, kami perlu komunikasi dengan orang tua siswa untuk membicarakan hal ini dan pihaknya masih membuka pintu bagi Rama Hakim Surya Alam untuk bersekolah, mengingat masih ada sisa 3 bangku kosong disekolah tersebut.(rr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini