SIGIJATENG.ID, Semarang – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Rabu (6/2/2019) siang. Rombongan sidak dipimpin oleh Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Agus Riyanto Slamet.
Kedatangan dewan diterima Pjs Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang Muhammad Farchan dan sejumlah stafnya. Agenda sidak adalah untuk mengetahui perkembangan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.
“Tujuan sidak ini adalah untuk menanyakan progres tahapan pembangunan SPAM Semarang Barat. Karena kami merasa belum ada perkembangan maksimal,” kata Agus Riyanto Slamet, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang saat sidak, Rabu (6/2/2019).
Kepada rombongan komisi B, Pjs Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang Muhammad Farchan mengatakan, sampai saat ini proyek SPAM Semarang Barat baru dalam tahapan pembebasan lahan. Upaya pembebasan lahan belum selesai. Dari kebutuhan lahan seluas 5 hektar di Jatibarang atau sebanyak 46 bidang lahan di Jatibarang masih ada 5 bidang lahan yang belum dibebaskan.
“Ada lima bidang lahan belum bebas. Lima bidang itu milik 4 orang. Kami menunggu Pemerintah Kota Semarang untuk segera melakukan pembebasan itu,” kata Muhammad Farchan.
Muhammad Farchan meminta kepada Pemerintah Kota Semarang agar mempercepat proses pembebasan lahan tersebut. Caranya adalah dengan konsinyasi. Targetnya pada bulan Maret 2019 seluruh kebutuhan lahan sudah bisa bebas semua, dan bulan April 2019 sudah ada kepastian soal pembiayaan proyek tersebut.
“Jika berjalan sesuai rencana, maka bulan Mei 2019 proyek SPAM Semarang Barat yang direncanakan menelan biaya Rp 1,2 trilun ini sudah dapat dilakukan ground breaking,” terang Muhammad Farchan.
Mendengar penjelasan seperti itu, Ketua Komisi B DPRD Jateng Agus Riyanto Slamet berjanji akan ikut menindaklanjutinya agar lahan segera bebas. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mempertemukan semua pihak yang terkait dengan SPAM Semarang Barat ini, termasuk meminta Pemkot Semarang untuk segera menyelesaikan pembasan lahan.
“Persoalan pembebasan lahan yang bisa mengancam molor pekerjaan tersebut harus bisa diselesaikan sesuai rencana. Kita akan mendorong itu,” tegas Agus Riyanto Slamen.
Menurut Agus Riyanto Slamet, SPAM Semarang Barat jika sudah jadi, diproyeksikan akan dapat mengatasi krisis air bersih di wilayah Semarang Barat, Nngalian dan Kecamatan Tugu.
“Kehadiran SPAM Semarang Barat sangat penting. SPAM itu untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah Semarang bagian barat. Selain itu juga menjadi penopang penyediaan air bersih di wilayah tengah dan timur Kota Semarang,” pungkasnya. (ADV)