Sambut Pemudik, H-10 Pemprov Jateng Hentikan Semua Aktivitas Perbaikan Jalan

Peta Jalan utama dan alternative arus mudik Lebaran 2019 di Jateng

SIGIJATENG.ID, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan perbaikan terhadap jalan yang menjadi jalur mudikdan balik Lebaran 2019. Pada H-10 Lebaran, jalan provinsi sudah siap melayani arus mudik.

Dilansir dilaman resmi Pemprov Jateng, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah AR Hanung Triyono mengatakan, saat ini hampir semua ruas jalan provinsi dalam proses pemeliharaan, sekaligus mempersiapkan jalur yang aman dan nyaman bagi pemudik.

Diakui, hingga Lebaran mendatang masih ada sejumlah pekerjaan jalan yang kontraknya belum selesai. Akan tetapi jelang Lebaran, semua aktivitas kegiatan dihentikan pada H-10. Jalan yang sedang dalam proses pengerjaan benar-benar disiapkan agar bisa digunakan pemudik. Misalnya, jika pengaspalan harus tiga lapis, akan diselesaikan satu lapis dulu agar tetap nyaman, dan diberi marka sementara.

“Semua ruang jalan provinsi kami pelihara. Pada H-10 atau akhir Mei 2019, semua jalur sudah siap. Sebenarnya semua jalan saat Lebaran bulan Juni, sedang tahap pelaksanaan. Jelas terkontrak, penyedia jasa juga melaksanakan pekerjaannya. Tapi suatu saat pelaksanaan pekerjaan pengerjaan saat Lebaran jatuh pada Desember Januari akan beda. Mudah-mudahan saat itu nanti di bulan November sudah akan siap,” katanya, Rabu (15/5/2019).

Tak hanya jalan provinsi, imbuh Hanung, jalan nasional juga terus dibenahi. Beberapa ruas jalan di jalur pantura yang dibeton juga sudah selesai dikerjakan, seperti, peninggian pada jalur Demak-Kudus. Kendati begitu, ada ruas jalan yang agak urgent, yakni di wilayah Kabupaten Rembang, di mana ada pekerjaan pembongkaran beton karena pecah.

“Kemunginan masih ada jalan yang belum sempat dibongkar. Tapi, menjelang Lebaran ini akan kami lakukan penambalan dulu. Selain itu, jalan nasional di exit tol juga disiapkan,” jelas Hanung.

Ditambahkan, untuk menjaga kenyamanan, akan ada tim yang bertugas selama 24 jam. Mereka bersiaga jika sewaktu-waktu menjumpai jalan rusak, segera memperbaiki. Posko-posko alat berat pun disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya jalan longsor.

“Ini sudah ditekankan Dirjen Bina Marga. Di jalan provinsi ada sembilan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah (BPJW) Jateng yang siaga. Kita sudah siapkan juga tim hit and run. Dari kementerian, semua Satker dan PPK juga siap. Nanti posko-posko alat berat kami siapkan,” ungkapnya.

Agar tidak terjadi penumpukan arus mudik di jalan tol, Hanung meminta pemudik untuk memanfaatkan jalan-jalan alternatif. Seperti, jalur penghubung tengah dari Pemalang-Bantarbolang-Randudongkal-Belik-Bobotsari-Purbalingga-Sokaraja/ Klampok. Ada pula jalur alternatif dari Weleri-Sukorejo-Parakan.

“Pada jalur-jalur tersebut sudah dilakukan pengerasan jalan dan kondisinya bagus. Namun, butuh kehati-hatian karena jalurnya berbelok-belok dan naik-turun. Hindari melalui jalan itu pada malam hari karena penerangannya masih terbatas,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat. Dia berharap pemudik memanfaatkan jalur bukan tol, terlebih saat jalan tol sudah terlihat padat. Misalnya, tol Pantura menuju jalur selatan yang biasanya terpusat pada jalur favorit Pejagan–Prupuk–Ajibarang disarankan dipecah dari tol dikombinasikan dengan jalur penghubung tengah. Jadi, pemudik yang hendak ke Banjarnegara dan sekitarnya, bisa exit di tol Pemalang, kemudian menempuh perjalanan melalui jalur penghubung tengah.

“Meski jalannya berkelok-kelok, pemudik bisa menikmati pemandangan indah di sepanjang jalan. Mereka juga bisa mampir ke objek-objek wisata yang dilalui, seperti Goa Lawa Purbalingga (Golaga), atau menikmati aneka kuliner lokal. Misalnya, di Pemalang ada lontong dekem, soto grombyang, atau di jalur alternatif itu ada sentra nanas madu. Silakan menempuh perjalanan sambil menikmati Jawa Tengah,” ujarnya.

Ditambahkan, untuk kesiapan arus Lebaran, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah perlengkapan jalan. Antara lain, 600 unit rambu lalu lintas, 18 buah cermin tikungan, 70 buah rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ), 922 meter guardrail/ pagar pengaman jalan, 13 unit warning lamp/ lampu peringatan, empat unit alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), 43.520 meter marka. Ada pula 10 buah RPPJ portable, 82 buah water barrier, 75 buah gazon, 380 buah traffic cone, serta 483 buah lampu penerangan jalan umum (LPJU).

“Prinsipnya, persiapan sudah kami lakukan. Jika ingin lebih nyaman lagi, silakan pilih waktu mudik yang lebih awal, sehingga terhindar dari penumpukan arus lalu lintas,” kata Satriyo. (rizal)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini