Sakit DB, Murid SMK Muga Weleri Kerjakan UNBK dengan Tangan Terinfus

Iwan Yulianto siswa SMK Muhamdiyah 3 Weleri salah satu peserta UNBK terpaksa tidak bisa meninggalkan selang infusnya, lantaran terkena demam berdarah dan harus mengerjakan UNBK, Senin (25/3/2019)

SIGIJATENG.ID, Kendal – Lantaran sakit terkena demam berdarah, Iwan Yulianto siswa SMK Muhamdiyah 3 (muga) Weleri salah satu peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang harus melaksanakan ujian tersebut terpaksa tidak bisa meninggalkan selang infusnya.

Tak menyurutkan untuk bisa mengikuti ujian itu, dia datang ke sekolah dalam keadaan salah satu tangannya diinfus. Dia mengikuti ujian sesi kedua mulai pukul 10.30 WIB dengan diantar kendaraan ambulance dari RSI Kendal.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK di Kabupaten Kendal tersebut digelar serentak mulai Senin (25/3/2019). Iwan mengatakan, dirinya mulai merasakan demam tinggi sejak hari Selasa (19/3/2019) lalu.

Oleh pihak keluarga orang tua, Iwan kemudian dibawa ke RS Baitul Ihsan di Kecamatan Gringsing Batang pada Jumat (22/3/2019). Dari hasil diagnosa pihak rumah sakit, ia diketahui terjangkit penyakit demam berdarah. “Selama dua hari saya menjalani perawatan di rumah sakit itu,” katanya.

Selanjutnya, usai menjalani perawatan di RS Baitul Ihsan selama dua hari, Iwan dirujuk ke RSI Kendal pada Minggu (24/3) sore hingga kondisinya berangsur membaik. “Saya sengaja ikut UNBK sekarang agar tidak mengikuti ujian susulan. Ya berharap besok sudah bisa diijinkan pulang,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Yusuf Darmawan mengatakan, pihaknya menargetkan anak didiknya lulus 100 persen. Sejak kali pertama dilakukan UNBK pada 2014, seluruh peserta ujian yang mengikuti UNBK semuanya lulus. “Di tahun 2019 ini, peserta didik yang mengikuti UNBK harapannya bisa lulus semua. Dan saya sangat optimis kelulusan mencapai 100 persen,” kata dia.

Ditambahkan Ketua panitia UNBK SMK Muhammadiyah 3 Weleri, M Aris Sunandar, bahwa UNBK berlangsung selama empat hari, yakni Senin – Kamis (25-28/3/2019). Untuk mata pelajaran yang diujikan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. “Kami menyiapkan lima ruang, setiap ruang ada 31-32 unit komputer. Padahal yang digunakan 30 unit komputer dan sisanya untuk cadangan bila terjadi kesalahan teknis,” imbuhnya. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini