Remaja Bertubuh Raksasa Ada di Sragen

Sungadi remaja yang tubuhnya semakin hari semakin membesar karena alami obesitas. (Foto : Sn)

SIGIJATENG.ID, Sragen – Seorang remaja bernama Sungadi (20), warga Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, bertubuh layaknya raksasa tidak sebagaimana mestinya.

Pasalnya, anak pasangan Suwarno-Tukiyem (40), memiliki bobot mencapai
150 kg. Pemuda yang alami obesitas ini tetap melakukan aktivitas seperti orang normal lainnya.

Sedangkan penyebab anak bungsu dari lima bersaudara pasangan suami istri yang bekerja sebagai kuli srabutan ini, karena porsi makan yang sangat banyak.

Suwarno juga membeberkan bahwa Sungadi untuk porsi makan juga cukup besar baik makanan ringan maupun makanan kecil bisa mencapai 9 kali makan dan minum air sangat tinggi.

”Ya kalo makanan kesukaannya bakso, ya orang gemuk ya makannya kayak gitu mas, kalo untuk minum air putih dingin Sungadi kuat. Sukanya minum es air putih dingin tapi tidak suka air minum es manis,”jelasnya, Kamis (19/9).

Meski alami kegemukan yang dinilai berlebihan, kata Suwarno, putranya
terbilang cerdas dan ringan tangan suka membantu tetangga sekitar yang
sedang kesulitan dan tak tidak pernah marah.

Sungadi sejak umur dua tahun, telah di tinggal bekerja ibunya. Dirumah
hanya dirawat ayahnya. Aktivitas Sungadi sendiri, suka membantu tetanga yang sedang repot, seperti saat bangun rumah.

“Sungadi kecil yang merawat setiap harinya saya, soalnya ibunya bekerja di pabrik dan sekarang bekerja di warung makan di Solo. Sungadi kalo sama orang yang baru dikenal maupun dokter sangat takut. Karena dengan dokter dia takut sekali disuntik,”bebernya.

Suwarno mengatakan bahwa sejak lahir hingga dewasa, anak bungsunya tidak pernah mengenyam bangku pendidikan.

”Karena umur lima tahun, Sungadi baru bisa jalan dan bicaranya kurang jelas, jadi karena keterlambatan itu dia tak sekolah. Hanya saja, anak bungsu saya ini terbilang cerdas.

Keluhan dengan kondisi Sungadi, kata Suwarno, saat menimbang berat
badan, timbangan jebol. Lantas saat akan buang air besar maupun mandi terasa kesulitan.

”Karena tak mampu menahan beban tubuh Sungadi, tempat buang air besar ambrol, sehingga terjatuh ke sapiteng,” pungkas Suwarno. (Santo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini