SIGIJATENG.ID, Semarang – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, Industri Jasa Keuangan masih memiliki peluang besar dalam memberikan jasa keuangannya di beberapa daerah Jawa Tengah.
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aman Santosa mengatakan, Berdasarkan riset OJK beberapa banyaknya potensi UMKM di daerah masih belum tersentuh oleh Industri Jasa Keuangan.
“Seperti di Kab. Demak, Jepara, Pekalongan, Wonogiri merupakan daerah memiliki jumlah UMKM yang relatif banyak, namun di sisi lain penyaluran kredit UMKM di daerah tersebut masih dibawah rata-rata Jawa Tengah,” ujarnya, Selasa, (29/1/2019).
Aman menambahkan, penyaluran kredit mikro di Jateng juga masih relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah usaha mikro yang ada di Jateng. Data tahun 2016, di Jawa Tengah terdapat usaha mikro sebanyak 3.776.843 atau sebesar 90,55% dari total UMKM dan menyerap 5.738.839 tenaga kerja.
“Sementara itu, share kredit usaha mikro hanya sebesar 18,03% dari total kredit UMKM. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar usaha mikro belum tersentuh pembiayaan dari Industri Jasa Keuangan,” imbuh Aman Santosa.
Meskipun demikian, OJK mencatat Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah menjadi paling besar se-Indonesia.
Data OJK menyebut, sepanjang tahun 2018, penyaluran KUR tertinggi ada di Jawa Tengah yaitu sebesar Rp 21,22 triliun atau mencapai 17,63% terhadap total penyaluran KUR secara nasional yang mencapai Rp 120,34 triliun. (Dian/Aris)
100 258