Perang Dagang AS dan China Tak Pengaruhi Industri Tekstil Jateng

Salah satu pekerja Industri Tekstil

SIGIJATENG.ID, Semarang – Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China nampaknya berpengaruh terhadap perkembangan industri di Indonesia. Beberapa indistri mengalami dampak yang cukup tidak baik dari perang dagang tersebut.

Namun kondisi berbeda dialami industri tekstil, khususnya industri tekstil di Jawa Tengah. Meskipun terjadi perang dagang yang memiliki pengaruh kurang baik terhadap industri di tanah air, Industri tekstil masih mengalami geliat yang cukup bagus.

“Di Jateng damai, aman, tidak ada keluhan apa-apa dunia usaha. Industri tekstil kita masih baik, punya pasaran, punya pesanan cukup baik. Jadi tidak terdampak adanya perang dagang,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi, Selasa (18/6/19).

Terkait momen dan pasca lebaran pun, lanjut Frans, usaha tekstil dan garmen di Jateng menunjukkan keadaan yang positif. Amerika menjadi tujuan ekspor barang barang tekstil yang masih terbilang baik.

“Hubungan dengan luar negeri tetap jalin, pesanan sudah banyak masuk. Tidak ada persoalan. Tekstil masih ok, produk kayu juga akan masuk lebih banyak ke sana,” imbuhnya.

Ditanya rencana kedepan, Frans menerangkan, pihaknya akan melakukan ekspansi untuk menggenjot produk-produk tekstil Jawa Tengah di luar negeri. Seperti diketahui, Amerika, Eropa, dan China selama ini menjadi pasar terbesar ekspor tekstil. 

“Namun demikian pemerintah perlu membuka hubungan bilateral dagang negara lain seperti di Afrika, Amerika Latin, itu akan sangat baik karena bisa mendapat kemudahan dalam ekpor kita dan sebaliknya bagi negara-negara tersebut,” tukasnya. (dian)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini