
SIGIJATENG.ID, Semarang – Gubenur Jateng Ganjar Pranowo kedatangan tamu Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriname dan Republik Guyana yang berkedudukan di Paramaribo, Julang Pujianto, di rumah dinas Puri Gedeh Semarang, Selasa (12/2/2019) siang.
Dalam pertemuan itu, dibahas tentang kemungkinan kerja
sama di berbagai bidang yang bisa dilakukan antara Pemprov Jateng dengan Pemerintah
Suriname yang 14 persen penduduknya keturunan Jawa.
“Saya rasa peluang kerja sama dengan Provinsi Jawa Tengah sangat besar,
bisa meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Suriname lebih berkembang dan
maju. Apalagi 14 persen penduduk Suriname keturunan Indonesia, Jawa Tengah
khususnya,” kata Julang Pujianto usai bertemu Gubernur Jateng Ganjar
Pranowo.
Julang menyebutkan salah satu potensi kerja sama ada di bidang industri dan
permebelan besar karena 80 persen wilayah Suriname masih berupa hutan, namun
jumlah tenaga ahli di bidang pengolahan kayu di Suriname masih kurang.
Di bidang pariwisata, lanjut dia, KBRI di Suriname saat ini mempunyai program
Family Pilgrim Trip, yakni program wisata dari Suriname ke Indonesia, khususnya
untuk mengingat atau mengunjungi kembali keluarga dari warga Suriname yang
berasal dari Jateng.
Program Family Pilgrim Trip itu dilakukan sekali dalam satu tahun dan telah
berjalan tiga tahun dengan tiap pemberangkatan sekitar 30 orang, diajak
keliling dari Jakarta, Bali, hingga kota-kota di Jawa Timur serta Jawa Tengah.
“Memang ini tidak mudah karena harus melacak, tapi teknologi program itu
kita upayakan. Ini sudah ada setiap tahun sekali yang diorganisir KBRI
Paramaribo,” ujar Julang Pujianto.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui bahwa
potensi kerja sama dengan Pemerintah Suriname cukup terbuka lebar.
Kendati demikian, Ganjar memberikan beberapa catatan agar kerja sama itu
menguntungkan kedua belah pihak.
“Jika dilihat dari jarak, perlu strategi khusus agar jalinan tersebut
tidak membuat rugi Indonesia, Jawa Tengah khususnya. Kita harus ofensif di sisi
perdagangan misal garmen, `military uniform`, kan juaranya Indonesia dan ada di
Jateng,” katanya.
Ganjar Pranowo menegaskan akan lebih efektif jika pihaknya mengirim
tenaga-tenaga ahli agar melatih tenaga kerja di Suriname.
Politikus PDI Perjuangan itu menggambarkan jumlah ahli ukir di Jepara melimpah,
sedangkan serbuan industri membuat mereka harus beralih profesi dengan bekerja
di pabrik-pabrik.
“Kalau seperti itukan lebih baik mereka kita kirim ke sana. Yang mereka
butuh kan ahli kayu, bukan mereka jual ke kita, tapi `indirect`. Kita ajarkan,
tapi silakan kamu jual ke negara lain, jangan ke Indonesia karena punya kita
lebih bagus,” ujar Ganjar Pranowo.
Untuk mempererat jalinan persaudaraan antara Suriname dengan warga Jawa Tengah,
Ganjar berharap selain program Family Pilgrim Trip ada program pertukaran
siaran informasi dan dokumentasi. (aris)