SIGIJATENG.ID, Semarang – General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Cecep Marga Sonjaya mengatakan, sejak dibangunnya Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, jumlah pesawat, penumpang maupun kargo mengalami lonjakan yang signifikan.
Menurut datanya, jumlah pesawat yang datang dan berangkat dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada tahun 2018 sebanyak 45.934 pergerakan, dimana tahun sebelumnya, 2017 sebanyak 38.599 pergerakan. Sehingga demikian pergerakan mengalami kenaikan sebesar 19%. Untuk penumpang pada tahun 2017 sebanyak 4.429.058 dan pada tahun 2018 sebanyak 5.162.142 penumpang sehingga mengalami kenaikan sebesar 17%.
“Untuk kargo juga mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2017 jumlah kargo yang datang maupun berangkat sebanyak 17.630.551 kg dan pada tahun 2018 sebanyak 23.556.232 kg, naik sebesar 34%,” Cecep Marga Sonjaya.
Selain itu, pada awal tahun 2019 PT Angkasa Pura I, Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang menyalurkan bantuan program bina lingkungan dalam rangka revitalisasi Kota Lama Semarang kepada Kios Klithikan Rumah Promosi IKM.
Objek bantuan yang diberikan merupakan bantuan pada pengembangan prasarana dan sarana umum di Kios Klithikan Rumah Promosi IKM yang berada di Kota Lama Semarang sebesar Rp 330.000.000.
“Dengan adanya pemberian bantuan bina lingkungan untuk program revitalisasi Kota Lama Semarang, tentunya juga dapat menarik wisatawan yang datang di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang agar dapat mengunjungi Kota Lama Semarang. Kami harap bantuan yang telah kami berikan dapat memberikan manfaat bagi UKM yang ada di Kota Semarang dan para wisatawan yang datang, tambah Cecep”, imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi kepedulian PT Angkasa Pura I (Persero).
“Saya mewakili masyarakat Kota Semarang mengucapkan terima kasih kepada PT Angkasa Pura I (Persero) karena telah peduli dengan masyarakat Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang. Saya harap dengan adanya bantuan revitalisasi Kota Lama Semarang, UKM dapat mengembangkan bisnisnya sehingga dapat dikenal oleh masyarakat dan para wisatawan yang datang ke Semarang,” ujar Hevearita yang akrab dipanggil Mbak Ita itu. (dian)