SIGIJATENG.ID, Semarang – Curug Gondoriyo di Kelurahan Gondoriyo Kecamatan Ngaliyan Semarang kondisinya kini memprihatinkan, bahkan sepi pengunjung. Obyek wisata yang dikenal memiliki situs Talang Londo dan Goa Pertapaan dan pernah diresmikan Walikota Semarang Hendrar Prihadi pada (17/2) lalu butuh perhatian lebih dari pemerintah.
Salah satu anggota Kelompok Desa Wisata (Pokdawis) Gondoriyo, Suryanto mengatakan saat awal peresmian pengunjung sempat membludak. Namun, seiring waktu berubah sepi. Minimnya sarana dan prasarana serta tidak dilengkapinya area spot – spot dan wahana lainnya, menjadikan obyek wisata sepi. “Jika sudah ada kolam, flying Fox, dan spot swafoto mungkin akan membuat tempat ini lebih menarik dan akan ramai,” ujarnya.
Dia menceritakan bahwa keunggulan tempat ini adalah curugnya yang dekat dengan kota. “Biasanya air terjun atau curug itu adanya di gunung jauh dari kota, lha ini justru dekat dengan kota. Kedepan kita akan menambah spot – spot yang menarik pengunjung,” terang dia.
Suryanto mengungkapkan, jika beberapa waktu lalu ada sejumlah wisatawan mancanegara dari Portugal dan Spanyol datang dan melakukan sisir kali. “Sempat ada wisatawan dari Portugal dan Spanyol yang melakukan sisir kali di sini,” ungkapnya.
Bendahara Pokdarwis, Suharyati mengatakan menurut cerita sesepuh kampung bahwa goa itu dulunya merupakan tempat persembunyian sekaligus jalan tikus bagi para prajurit saat berperang melawan Belanda. “Ya cerita dari para sesepuh memang seperti itu,” tukasnya.
Ditanya mengenai bantuan dari pemerintah, Suharyati menjelaskan sudah ada bantuan berupa MCK dan Toilet umum dari dinas perumahan dan pemukiman serta penerangan. “Pemerintah melalui dinas perumahan dan permukiman pernah memberikan bantuan yakni berupa MCK dan penerangan. Kedepan kita coba usulkan bantuan pembuatan jalan,” pungkasnya. (Mushonifin / Dye)
