Nguri Nguri Budaya Syawalan, Gerebeg Ketupat Jadi Rebutan Warga

 Puluhan warga saling berdesak-desakan berebut gunungan berisi 1.000 ketupat dalam rangka gerebeg ketupat yang digelar Keraton Amarta Bumi Kampung Djawa Sekatul Limbangan, Minggu (9/6/2019).

SIGIJATENG.ID, Kendal – Puluhan warga saling berdesak-desakan berebut gunungan berisi 1.000 ketupat dalam rangka gerebeg ketupat yang digelar Keraton Amarta Bumi Kampung Djawa Sekatul Limbangan, Kendal, Minggu (9/6/2019).

Seribu ketupat yang dikemas dan dibuat menyerupai dua buah gunungan itu sebelumnya diarak mengelilingi Keraton Amarta Bumi Kampung Djawa Sekatul itu melambangkan 10 jenis karakteristik yang dilakukan manusia. 

Sri Anglung Prabu Punto Djojonegara Cakra Buana Girinata mengatakan, gerebeg ketupat telah dilakukan sejak keraton Amarta berdiri sekitar 20 tahun silam. Ketupat dengan 10 sifat ini melambangkan kehidupan manusia diantaranya menggunakan nurani, hormat kepada sesama, menjaga nilai-nilai yang baik hingga memegang prinsip yang baik, serta bekal hidup. “Seorang manusia punya pegangan hidup. Ketupat bukan sekadar bentuk makanan, tetapi punya makna filossofi tersendiri. Gerebeg ketupat ini juga digelar dalam rangka nguri-uri budaya atau memunculkan kembali ajaran luhur di masa lalu,” katanya, seusai prosesi sungkeman abdi dalem.   

Diungkapkan, gerebeg kupat bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat tentang tradisi yang dimiliki di tanah Jawa. Dirinya berharap kegiatan itu bisa ditiru oleh warga lain dalam melestarikan tradisi yang sudah turun temurun. “Gerebeg Ketupat ini kami gelar beberapa hari di bulan Syawal,” ungkapnya.

Selain gunungan berisi ribuan ketupat, ada juga  gunungan hasil bumi. Setelah didoakan dan disiram air kelapa muda dengan tujuan untuk mensucikan diri, lalu kedua gunungan diarak keliling keraton hingga direbutkan puluhan warga yang hadir untuk mencari berkah. 

“Saya baru kali ini datang ke sini, tak tahunya ada acara seperti ini. Menurut saya ini sangat bagus, sebab nguri-nguri budaya Jawa,” ujar Tri Wahyudi warga Semarang. 

Lain halnya dengan Susiwati (29) warga sekitar Keraton Amarta Bumi Kampung Djawa Sekatul selalu senang dan berharap kegiatan seperti ini ada terus. Tak hanya untuk ngalap berkah dari arakan gunungan ketupat saja, tapi bisa gerebeg ketupat juga bisa dijadikan wisata. (Dye) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini