SIGIJATENG.ID, Kendal- Puluhan korban kebakaran rumah di Dusun Taruman, Desa Singorojo Kecamatan Singorojo, Kendal mendapat bantuan dari Tim Mochamad Herviano Foundation (MHF) Tanggap Bencana berupa sembako dan perlengkapan sekolah. Penyerahan bantuan dari MHF kepada korban kebakaran dipimpin langsung oleh Mochamad Herviano Jumat (1/3/2019) sore.
Suasana penyerahan bantuan di kawasan tempat kebakaran yang melumat habis 36 rumah itu berlangsung haru. Salah satu penerima bantuan, Juwati (56) menangis haru saat menerima kedatangan Mochamad Herviano ke rumah anaknya.
“Rumah saya ludes, Pak. Cuma bisa menyelamatkan baju-baju ini. Semua harta saya, rumah satu-satunya rata dengan tanah,” ungkap Juwati sambil terisak, kepada Herviano.
Karena rumahnya rata tanah, Juwati bersama Ngarmin, suaminya serta anaknya Nurhafudin dan Nuryanti menantunya terpaksa harus mengungsi ke rumah anaknya, Sikun, yang juga berada di desa tersebut.
Sementara pantauan di lokasi nampak puluhan warga masih berada di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran. Beberapa tampak bersedih dan menangis atas terjadinya musibah tersebut.
Warga korban kebakaran ini mencoba mengais sisa harta benda di antara puing-puing yang tersisa. Mereka kini tinggal sementara di rumah kerabat dan bertahan dengan dukungan bantuan pemerintah melalui pendirian dapur umum
Herviano, caleg DPR RI dari Dapil Jateng I meminta warga agar sabar dan tabah menerima musibah ini. “Sabar ya, bu. Semoga bantuan ini berguna untuk ibu dan warga lainnya,” ujar Herviano.
Politisi muda PDIP tersebut datang saat hujan lebat. Ditengah guyuran hujan, bersama tim relawan mendatangi satu persatu para korban yang kini mengungsi ke rumah kerabat yang tinggal di desa tersebut.
Henry dari Tim Tanggap Bencana MHF menambahkan, ini merupakan komitmen MHF untuk membantu korban bencana secara cepat. “Begitu ada bencana, tim akan turun langsung dan memberi bantuan apa saja kepada para korban. Ini tim reaksi cepat, karena dari pengalaman yang ada, para korban bencana umumnya lambat tertangani karena terlalu banyak koordinasi,” ujar Henry.
Kepala Desa Singorojo, Hadi Prayitno mengatakan, kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di permukiman padat penduduk pada Rabu (27/2/2019) itu diduga akibat kebocoran gas.
“Api muncul dari rumah Subari. Saat itu istrinya tengah memasak. Tiba-tiba api muncul dan menjilat tumpukan padi, termasuk bangunan rumahnya,” ujar Hadi kepada tim MHF.
Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Namun ada warga yang mengalami luka-luka akibat tertimpa balok kayu terbakar pada saat hendak memutus api agar tidak menjalar ke rumah lain. (rizal)