SIGIJATENG.ID, Semarang – Memasuki awal Februari 2019, sudah ada 55 orang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Semarang. Namun demikian, sejauh ini belum ada Kasus Luar Biasa (KLB) terkait DBD.
Adapun selama tahun 2018 lalu, DKK mencatat kasus penderita DBD mencapai angka 103 penderita. Itu artinya, baru sebulan jumlahnya sudah separoh dari kasus 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono mengatakan, dari puluhan penderita DBD yang terjadi saat ini, memang menyebar namun paling banyak terjadi di lima kecamatan.
“Ada lima kecamatan teratas yakni Kecamatan Gajahmungkur, Candisari, Mijen, Banyumanik, dan Ngaliyan,” ujarnya saat dihubungi Sigijateng.id, Sabtu (2/2/2019).
Widoyono menambahkan banyaknya kasus penderita DBD di Semarang, didominasi anak-anak. “Untuk itu, saat ini kita terus galakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di tingkat Kecamatan, Kelurahan, dan sekolah-sekolah. Kita juga menggandeng dinas terkait dan PKK,” tambahnya.
Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN di Kota Semarang masih terbilang kurang. Hal tersebut membuat progam PSN di Kota Semarang rendah selama tiga tahun terakhir.
Pihaknya berharap, agar masyarakat Kota Semarang bisa menggiatkan program PSN.
“Sangat penting agar masyarakat bisa galakkan PSN ini. Karena PSN ini sebenarnya lebih efektif daripada fogging. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Beda dengan PSN yang juga memberantas jentiknya”, tukasnya. (dian)
100 60