SIGIJATENG.ID, Semarang – Puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah menjalani pemeriksaan tes narkoba yang dilakukan oleh petugas Badan Narkotika Nasional.
Pemeriksaan sampel urine secara mendadak itu dilakukan sebelum para legislator mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Senin (25/3/2019).
Satu per satu anggota DPRD menyerahkan sampel urine kepada petugas BNN untuk diperiksa lebih lanjut.
Wakil Ketua DPRD Jateng Ahmadi menyambut baik upaya pencegahan sekaligus pemberantasan penyalahgunaan narkoba di semua kalangan yang dilakukan BNN. Ini juga sebagai komitmen DPRD Jateng dalam pemberantasan berbagai praktik penyalahgunaan narkoba yang mengancam generasi muda.
“DPRD Jateng sudah memulai ini. Mudah-mudahan seluruh lapisan juga melakukan hal yang sama, kita sangat khawatir atas merebaknya narkoba di berbagai kalangan,” ujar Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Ahmadi mengatakan pemeriksaan sampel urine ini dilakukan mendadak dan tanpa pemberitahuan lebih dahulu. Karenanya, dia sempat kaget ketika akan menghadiri rapat paripurna tiba-tiba dicegat dan diarahkan untuk mengikuti tes narkoba di gedung dewan lantai 4.
“Ini dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya, ya sempat kaget, tapi ini bagus. Kalau dikasih tahu dulu malah tidak efektif,” katanya.
Ahmadi menyebutkan jika ada legislator yang terbukti mengonsumsi narkoba, maka akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
“Semua pasti ada mekanismenya, ada tindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.
Sementara itu, Yustina Martin, Kepala seksi pemberdayaan masyarakat bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BBNP Jawa Tangah mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi dini penayalahgunaan narkoba, di kalangan anggota DPR Jateng. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretaris DPRD Jateng dan BNN sebagai Intansi pemerintah yang memiliki delegasi kewenangan diminta untuk mendampingi pelaksanaan ini.
“Hasilnya nanti akan kita sampaikan ke berikan kepada pemohon, yakni Sekwan. Kami merahasiakan hasilnya,” kata Yustina Martin.
Yang unik dari jalannya tes urin, mayoritas anggota DPRD Jateng kurang dalam mengosumsi air putih. Terbukti, warna urin mereka tidak ada yang bening putih.
“Mayoritas kekurangan minum air putih. Namun belum sampai dehidrasi,” kata petugas tes urin. (aris)