Membanggakan, Udinus Juara Nasional Debat Bahasa Inggris 2019 di Surabaya

Tim debat Udinus yang berhasil menggondol medali emas di ajang National University Debate Competition (NUDC) 2019 di Universitas Airlangga Surabaya Kamis (18/7/2019).

SIGIJATENG.ID, Semarang – Nama Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembali diharumkan oleh mahasiswanya melalui torehan prestasi dua medali emas di ajang National University Debate Competition (NUDC) 2019 Kamis (18/7/2019).

Tim debat Udinus yang diwakili oleh Ernest Nathan Handrijono dari program studi (prodi)  Teknik Informatika, Syella Telyvia Tania dari prodi Ilmu Komunikasi, dan Rifky Aulia Wandansari dari prodi Sastra Inggris membawa pulang dua medali emas dari ajang NUDC 2019 dalam kategorinovice draw. Lomba yang diselenggarakan di kampus C Universitas Airlangga Surabaya ini mempertandingkan 110 perguruan tinggi se-Indonesia dengan 300an peserta.

“Ini adalah pencapaian terbesar kami setelah berbulan-bulan persiapan dan lima hari ditandingkan dengan berbagai peserta dari ratusan perguruan tinggi se-Indonesia. Kami bangga sekaligus terharu,” ucap Ernest yang juga dinobatkan sebagai peraih medali emas pedebat terbaik.

Saat lolos babak grand final, Ernest dan Syella mendapat tema “As Jokowi THW significantly slow down on infrastructure projects to focus more on environmental sustainability” dan melawan tim dari Politeknik Wimar Bisnis, Universitas Udayana, dan Universitas Riau. Mendapat tugas sebagaiopening opposition (tim oposisi pembuka) duo Udinus ini mendebat dengan tangguh para lawannya dalam bahasa Inggris dengan memukau.

“Kami sebagai opening opposition harus mempertahankan pendapat dengan mendukung kebijakan pak Jokowi sesuai tema yang didapat. Lawan-lawan kami memang cukup tangguh, namun kami persembahkan yang terbaik di ajang NUDC 2019 ini. Dan kini terbayar lunas dengan menjadi juara pertama,” tutur Syella.

Selain Ernest dan Syella yang meraih medali emas untuk kompetisi ini sebagai pendebat (debater), Rifky Aulia ditunjuk untuk menjadi N1Adjudicator. Peran adjudicator adalah sebagai mahasiswa senior yang sudah pernah menjadi debater di event sebelumnya, dan saat lomba berlangsung akan ditugaskan menjadi juri di ajang NUDC setelah dibekali seminar untuk menentukan statusnya sebagai juri.

“Kemenangan ini merupakan kemenangan sivitas akademika Udinus, dan kami akan lebih konsen untuk pembinaan di kemahasiswaan. Sehingga mahasiswa bisa maju dari berbagai lini baik nasional maupun internasional, agar membuktikan kualitas kompetensi mahasiswa Udinus sangat maksimal,” tegas Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Kusni Ingsih, MM. (wahyu setya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini