SIGIJATENG.ID, Sragen -Material yang digunakan sebagai Lapisan Pondasi Atas (LPA) dalam proyek perbaikan jalan Grompol-Jambangan dipertanyakan bahannya.
Pasalnya, saat tidak disirami air begitu berdebu dan menimbulkan polusi udara. Disisi lain, saat terkena siraman air kondisi LPA terlihat becek dan licin sehingga membahayakan pengguna jalan yang melintas di proyek perbaikan jalan senilai Rp 4 miliar tersebut, Kamis (15/8).
Suyadi warga Jirapan, Masaran, Sragen menilai bahan baku yang digunakan sebagai dasar pondasi jalan yang gunakan pasir batu (sirtu) kualitas rendah. Bahkan menuding bukan sirtu melainkan hanya sebatas limbah bekas cor-coran.
“Karena tidak disiram sangat berdebu dan bila kena air malah becek dan licin, kami mennduga sebagai lapisan dasar bukan sirtu malah limbah,” tandas Suyadi.
Meski licin dan becek, kata Suyadi, memang mending disiram karena debu yang diakibatkan kemarin banyak anak-anak yang batuk dan sesak napas. Hanya saja, para pengendara motor harus hati-hati, karena akibat siraman membuat jalan licin dan sangat mudah terjatuh.
Sementara Pelaksana lapangan CV Jaya Sempurna Abadi Arif Agus Cahyono mengaku bingung dengan keluhan warga, tidak disiram katanya berdebu. Kalo disiram mengeluh becek dan licin, padahal pihaknya sudah menyirami lokasi perbaikan jalan tersebut secara maksimal agar tak berdebu.
“Namun karena ada keluhan warga kembali soal jalan becek, akan kami kurangi kembali intensitas penyiraman,” tutur Agus. Disisi lain saat dikonfirmasi, Agus juga membantah, bila lapisan dasar untuk perbaikan jalan itu gunakan limbah. Lantaran material LPA yang digunakan memang sirtu sesuai RAB.
Diketahui proyek jalan propinsi berada di perbatasan Sragen-Karanganyar, akibat debu sebelunya berdampak di 4 desa baik warga Karanganyar maupun Sragen.(santo)
