SIGIJATENG.ID, Semarang – Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi mengunjungi lokasi tanah longsor di Tumpang I, Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Senin (11/2/2019).
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Hendi ini menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di wilayah Gajahmungkur itu.
“Atas nama Pemerintah Kota Semarang, Saya ikut prihatin dan turut berbela sungkawa. Semua sudah digariskan oleh Allah, sudah menjadi kehendak Gusti Allah. Musibah tidak memilih rumah bagus atau rumah jelek. Salah satu contohnya di Perumahan Bukit Sari yang merupakan perumahan elit pun pernah terkena musibah lonsor,” kata Hendi.
Hendi meminta kepada Camat dan Lurah Gajahmungkur untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana di kemudian hari.
Hal itu disampaikannya mengingat kontur daerah Kota Semarang yang berbukit-bukit, sehingga memiliki kerawanan terhadap terjadinya bencana longsor saat hujan deras.
“Semuanya saja, mulai dari pak camat sampai ke lurah-lurahnya untuk perhatian, kalau memang daerahnya berpotensi longsor, tolong ingatkan warga untuk jangan berada di dekat tebing talud,” kata Hendi. “Musibah itu tidak bisa kita hindari, tapi kalau kita ikhtiar bisa lebih aman,” imbuhnya.
Senada dengan Hendi, Kepala Dinas Permukiman Kota Semarang Ali menjelaskan jika longsor berpotensi lebih besar terjadi pada talud yang tidak memiliki penguatan beton.
“Pembangunan talud dengan ketinggian tertentu tidak dapat hanya menggunakan batu belah sebagai penahan,” jelas Ali. “Dalam pembangunan yang kami lakukan saat ini, sebagai penguatan beton kami beri kolom dan ring balk, tidak lupa dilengkapi juga dengan suling-suling untuk jalur air,” tukasnya. (dian)