KKN Undip Perkenalkan Fermentasi Tebon untuk Pakan Ternak

Peserta tim I KKN Undip di Desa Genengadal Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan menjelaskan fermentasi pada peternak.

SIGIJATENG.ID, Grobogan – Peserta Tim I KKN Undip  di Desa Genengadal, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan,  Dearestantrianto Hadits Fardana dari Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip Semarang membagi sebuah pengetahuan pada peternak, yaitu fermentasi dengan tebon (pohon) jagung untuk penyimpanan jangka panjang.

Pemanfaatan tebon jagung tersebut akan bermanfaat jika diberikan kepada ternak, karena dari hasil jagung yang diambil limbah tebon tersebut kadang hanya dikumpulkan dan dibakar oleh sekitar warga. Apalagi, di desa tersebut juga banyak yang memiliki ternak.

Hadits Fardana mengatakan, peternakan sapi ini berada di  dusun Piyak, dan sebagian besar diurusi oleh masing-masing warga yang memilikinya. Pakan yang menumpuk dan tersimpan lama akan membuat kualitas pakan menjadi rendah sehingga ternak akan kesulitan memperoleh nutrisi yang cukup. “Fermentasi hijauan pakan menjadi salah satu cara yang baik untuk penyimpanan pakan jangka panjang tanpa mengurangi nilai gizinya,” ungkapnya.

Cara pembuatannya tidak terlalu sulit. Barang yang disiapkan yaitu tebon jagung, tetes tebu, dedak, garam, kantong plastik, drum atau silo yang besar, bakteri EM4, ember, air dan tali.

Pertama hijauan yang akan difermentasi dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Setidaknya 100 kg jika ingin penyimpanan dalam jumlah banyak dan sudah dipotong kecil-kecil sekitar 5 – 7 cm. Ember yang disiapkan masukkan garam yang kemudian larutkan dalam air. Dan jika sudah larut campurkan tetes tebu kira-kira 250 ml.

Setelah itu dicampurkan EM4 sebanyak 4 tutup botol. Larutan dipercikkan pada jerami jagung lapisan pertama, tinggi sekitar 15 cm yang diletakkan pada wadah yang disiapkan. Dedak ditaburkan di permukaan lapisan pertama, kemudian dipadatkan. Lapisan kedua diberi perlakuan yang sama, sampai jeraminya habis. Setelah itu dipadatkan, dan ditutup rapat.

Fermentasi dilakukan secara anaerob selama 14 hari. Setelah 14 hari dibuka, diangin-anginkan selama 30 menit sebelum diberikan kepada ternak. Starbio juga bisa digunakan dalam fermentasi,  sebagai pengganti EM4. Karena fungsinya sama untuk membantu mikrooragnisme berkembang selama fermentasi.  (*)

Berita dan Foto : Tim I KKN Undip   Desa Genengadal

Editor : Rizal

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini