Kinerja Tidak Maksimal, DPRD Jateng Datangi Bank Jateng Cabang Kendal

Anggota Komisi C DPRD Jateng Ahmad Ridwan (kanan sendiri), saat memimpin kunjungan kerja ke Bank Jateng Cabang Kendal, Selasa (5/3/2019)

SIGIJATENG.ID, Kendal – Anggota Komisi C DPRD Jateng Ahmad Ridwan meminta Bank Jateng Cabang Kendal untuk merespon dengan cepat dan tepat setiap keluhan masyarakat dan terus memperbaiki pelayanannya kepada nasabah. Disisi lain, dalam waktu bersamaan, BUMD ini juga harus meningkatkan profesionalisme dan prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan juga harus dijunjung tinggi.

“Persaingan perbankan semakin ketat, jadi jangan sampai lengah. Jaga agar tidak ada fraud di internal karena kasus kecil saja dapat merusak seluruh kinerja,” kata Ridwan Politikus PDI Perjuangan.

Dilansir di wartalegislatif.dprd.jatengprov.go.id, pesan tersebut disampaikan kepada jajaran menajamen Bank Jateng Cabang Kendal, saat dia memimpin jajaran komisi C DPRD Jateng melakukan kunjungan kerja ke kantor bank tersebut, Selasa (5/3/2019).  Pesan itu disampaikan karena dalam catatan dewan, kinerja Bank Jateng Cabang Kendal selama 2018 belum dinilai memusakan. “Harapan kita semua, kinerja Bank Jateng Cabang Kendal tahun 2019 akan membaik,” katanya.

Sedang, anggota Komisi C Maria Tri Mangesti  menyoroti soal kinerja Kredit Mitra 25 (KM25). Menurut Maria,  kinerja JM 25 juga belum bagus. Indikasinya terlihat dengan tingginya kredit bermasalah yakni 5,8%. Dari outstanding KM25 sebesar Rp 3 milyar, sebanyak Rp 176 juta lebih bermasalah dan Rp 125,6 juta macet. 

“Ini perlu mendapat perhatian. Padahal dari awal diluncurkan tiga tahun lalu, kami sudah wanti-wanti agar ekstra hati-hati menyalurkan kredit yang tanpa agunan ini. Agar, apa yang diinginkan Gubernur, membuka akses perbankan pada masyarakat ekonomi kecil berhasil,” keluh mantan bankir dari Fraksi PDI Perjuangan itu. 

Pertumbuhan Bank Jateng Cabang Kendal pada tahun 2018 lalu dinilai melambat. Secara tahunan (Year on Year) tercatat per Desember 2018 dana masyarakat hanya Rp 770,488 miliar (tumbuh 0,5% YoY), kredit yang disalurkan Rp 960,546 miliar (5,2% YoY) , total aset Rp 913,223 miliar (4,0%YoY).

Pendapatan 149,805 miliar (0,3% YoY) dan laba 64,403 miliar (0,2% YoY) Adapun rasio keuangannya diantaranya kredit bermasalah 0,67% meningkat dari 0,35% (2017), khusus untuk KM25 rasionya menembus batas ambang BI (5,8%). Sementara rasio lainnya turun, laba terhadap aset turun dari 7,26% menjadi 6,69%, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) 55,66% dari 56,69%, meski penyaluran kredit  meningkat menjadi 125,54% dari 120,36%. (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini