SIGIJATENG.ID, Kendal – Memasuki hari ke empat, pencarian terhadap jasad korban pembunuhan yang dilakukan tersangka Ashar terhadap korban Sri Setijawati, warga Pandean Lamper Gayamsari yang dibuang ke Kali Bodri Kendal, hingga Kamis (21/02/2019) siang belum ditemukan.
Polisi secara intensif terus memeriksa tersangka untuk mengetahui motif pembunuhan yang sebenarnya. Selain itu untuk melanjutkan kasus itu, polisi juga mengumpulkkan beberapa barang bukti di lokasi kejadian dan rekaman CCTV serta tes DNA korban.
Polisi masih belum percaya sepenuhnya, terhadap keterangan awal pelaku. Dari pengakuannya, pelaku tega membunuh lantaran korban meminta uangnya kembali. Namun diduga masih ada motif lain yang dilakukan pelaku dibalik terbunuhnya wanita paruh baya tersebut.
Tersangka Ashar warga Patukangan Kendal ini, hingga kini Kamis (21/2/2019) masih menjalani pemeriksaan oleh petugas di ruang Satreskrim Polres Kendal.
Berdasar keterangan yang dihimpun hingga saat ini, kejadian berawal saat keduanya memiliki bisnis melakukan transaksi jual beli sebuah rumah. Korban memberikan uang Rp 500 ribu kepada tersangka untuk uang transport dan mengurus surat-surat rumah.
Dari pengakuan tersangka Ashar, dia tega menghabisi nyawa korban karena sakit hati dengan perkataan korban yang setiap waktu terus meminta uangnya senilai Rp 500 ribu untuk segera dikembalikan. Apalagi korban mengancam akan meminta uang itu kepada istri pelaku.
“Merasa ditagih terus, saya emosi sebab dia (korban.red) selalu ingin melibatkan istri saya yang tidak tahu masalah itu. Lalu tubuh korban saya dorong, selanjutnya saya bekap dan menusuk korban dengan gunting dibagian leher serta perut hingga beberapa kali,” kata Ashar dihadapan petugas penyidik.
Aksi itu dilakukan pada Rabu (13/2/2019). Usai melakukan aksinya itu, karena merasa panik dan ketakutan, pelaku lantas menyembunyikan jasad korban di kamar mandi sebuah rumah kosong yang ada di sebelah rumah pelaku dari belakang.
“Setelah beberapa hari di kamar mandi, lalu tangannya saya ikat dan dibungkus dengan karung. Malam itu, sekitar jam 01.00 dinihari korban saya buang ke Kali Bodri dari atas jembatan dengan mengendarai sepeda motor,” ucap.
Ditanya kapan kenal korban, tersangka mengaku kenal dengan korban sejak awal bulan Desember 2018 melalui facebook ini.
Kapolres Kendal AKBP Hamka Mappaita menyampaikan bahwa polisi bersama BPBD Kendal hingga kini masih berupaya mencari mayat korban pembunuhan ini.
“Yakni dengan melakukan penyisiran muara sungai Kali Bodri hingga perairan laut jawa. Motif pelaku pembunuhan lantaran emosi sesaat terhadap korban yang menagih uang,” jelasnya, Kamis (21/2/2019).
Meski, mayat korban belum ditemukan, lanjut Kapolres, pihaknya tetap melanjutkan kasus tersebut dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti. Diantaranya, pakaian yang ada bercak darah, rekaman CCTV di perumahan Witjitraland Langenharjo. Serta tes DNA oleh Labfor Mabes Polri cabang Semarang. (Dye)