Kabar Gembira, Dana Nasabah BPR-BKK Pringsurat Segera Bisa Dicairkan

Gubernur Ganjar Pranowo bersama nasabah BPR BKK Pringsurat sedang mencopoti spanduk berisi portes nasabah di BPR setempat, Kamis (31/1/2019)

SIGIJATENG, Temanggung – Ratusan nasabah Bank Pekreditan Rakyat (BPR) Badan Kredit Kecamatan (BKK) Pringsurat Temanggung bahagia dan lega menyusul adanya kepastian dana yang mereka simpan bisa dicairkan.  Uang mereka yang sejak tahun 2017 tidak bisa cair, dijamin tidak akan hilang.

Jaminan kalau dana dapat segera dicairkan disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo di hadapan para nasabah BPR BKK Pringsurat Temanggung di kantor Bupati Temanggung, Kamis (31/1/2019). Didampingi Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq serta jajaran pejabat lainnya, Ganjar Pranowo meminta nasabah tetap tenang dan tidak perlu khawatir.

“Tenang, saya jamin 100 persen dana nasabah tidak akan hilang, semua akan dikembalikan utuh. Mulai Senin (4/2/2019) besok dana nasabah sudah bisa dicairkan dananya secara bertahap. Tapi saya minta sabar dan menunggu giliran sesuai dengan tahapan yang ada,” kata Ganjar disambut tepuk tangan para nasabah.

Sebelumnya, BPR BKK Pringsurat Temanggung mengalami permasalahan cukup serius. Diduga ada penyelewengan dalam pengelolaan dana dari masyarakat sehingga membuat bank mengalami kesulitan keuangan. Buntutnya, kesemerawutan itu membuat bank tidak bisa membayar uang simpanan nasabah.

Kasus tersebut juga menjadi permasalahan hukum. Kejaksaan Negeri (Kejari) Temanggung bahkan menahan dua Direktur BPR BKK Pringsurat yakni Suharno dan Riyanto atas sangkaan kasus korupsi. Atas kejadian itu, negara mengalami kerugian Rp103 miliar.

Atas kejadian itu, para nasabah BPR BKK Pringsurat juga resah terkait uang yang mereka simpan di bank tersebut. Sebab, mereka tidak dapat mencairkan dana itu karena bank sudah tidak memiliki uang.

“Setelah saya cek, ternyata semuanya semerawut, ini praktik buruk perbankkan dan sudah awur-awuran. Maka saya minta kepada Kejari Temanggung untuk terus mengusut tuntas kasus hukumnya dan menyikat habis pihak-pihak yang terlibat. Ini bikin malu, bikin marah betul masyarakat,” tegasnya.

Meski begitu, sebagai pemegang saham, Pemprov Jateng dan Pemkab Temanggung lanjut Ganjar tidak bisa tinggal diam. Dengan berbagai cara, akhirnya telah ditemukan solusi untuk mengatasi masalah itu, dan Ganjar menjamin uang nasabah tidak akan hilang.

Untuk mengembalikan seluruh dan nasabah itu lanjut Ganjar, pihaknya meminta waktu sekitar setahun. Nantinya, pengembalian akan dijadwalkan dengan skala prioritas, mana-mana yang mendesak dikembalikan akan dipercepat dan mana yang bisa diselesaikan dengan mekanisme lain.

“Ada skema yang sudah disiapkan, kami sudah meminta bantuan Bank Jateng untuk membantu pengembalian dana nasabah ini, sekitar Rp113 miliar. Insya Allah semuanya selesai tahun ini, namun ada beberapa nasabah yang spesifik yang harus diselesaikan dengan mekanisme lain,” ucapnya.

Selain menyelesaikan persoalan BPR BKK Pringsurat, Ganjar juga mengatakan kasus tersebut menjadi pembelajaran untuk menata BPR BKK di seluruh Jawa Tengah. Nantinya, Ganjar akan melakukan evaluasi dan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penataan.

“Kejadian ini juga harus menjadi pembelajaran kita semua. Kalau ada pihak-pihak yang menawari tabungan, deposito, investasi dengan bunga menggiurkan, jangan mudah percaya. Jangan-jangan ini penipuan. Ayo mulai sekarang kita semua hati-hati,” pungkasnya.

Salah satu nasabah BPR BKK Pringsurat, Sri Hartatik (37 tahun) mengaku bahagia dengan adanya kepastian dari Gubernur Jawa Tengah itu. Sebab selama dua tahun terakhir, ia bersama nasabah lain selalu resah dan khawatir uang yang disimpan di BPR BKK Pringsurat tidak akan kembali.

“Alhamdulillah, sudah tenang rasanya sekarang. Sudah lama sekali menanti kepastian ini, selama ini hanya resah dan takut uangnya hilang,” kata dia.

Hartatik mengatakan sudah menabung di bank tersebut sejak 2001 silam. Awalnya berupa tabungan biasa, namun lama-lama diminta untuk dijadikan deposito.

“Saya tertarik karena bunganya lumayan, 12 persen setahun. Namun pada April 2017 saya mau mencairkan katanya tidak bisa karena tidak ada uang. Sampai sekarang uang saya tidak bisa dicairkan,” imbuhnya yang mengaku memiliki tabungan dan deposito ratusan juta itu.

Usai memberikan keterangan kepada para nasabah, Ganjar langsung menuju ke kantor BPR BKK Pringsurat. Di tempat itu, Ganjar melakukan rapat tertutup dengan jajaran direktur dan karyawan.

Usai rapat, Ganjar sudah ditunggu puluhan nasabah di depan kantor. Ganjar kemudian melihat banyak poster berisi cacian dan makian dari para nasabah tertempel di kantor BPR BKK Pringsurat. Atas persetujuan nasabah, Ganjar memerintahkan spanduk-spanduk itu dicopoti dan dibersihkan. (Ris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini