SIGIJATENG.ID, Batang – Jelang sidang perdana gugatan hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan digelar tanggal 14 Juni 2019 mendatang, sejumlah komponen masyarakat Kabupaten Batang bersatu menolak mobilisasi massa yang bertujuan untuk memecah belah persatuan.
Bupati Batang Wihaji meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Batang untuk bersama-sama menjaga persaudaraan dengan terus guyub rukun dan bersatu. “Jangan sampai warga Kabupaten Batang di manfaatkan oleh sekelompok orang atau golongan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan,” tegas Bupati Wihaji, Kamis (13/6/2019).
Menurutnya, Negara Indonesia adalah negara besar. Tentunya dibutuhkan orang-orang yang berfikir besar tentang Indonesia dan memiliki jiwa negarawan. “Untuk itu, saya meminta dan berharap kepada seluruh warga Kabupaten Batang tetap menjaga guyub rukun dan saling bersaudara. Jangan mudah terpecah belah dan terprovokasi oleh golongan yang tidak bertanggungjawab yang akan memecahah belah Bangsa,”
tuturnya. Terpisah juga disampaikan Ketua MUI Kabupaten Batang KH. Zainul Irokhi yang dengan tegas juga menolak segala bentuk kekerasan dan mobilisasi massa yang bertujuan dapat memecah belah persatuan umat.
“Ulama bersama Umaro dan masyarakat harus bersinergi menolak segala bentuk teror dan radikalisme yang bertujuan untuk memecah belah persatuan bangsa,” tegasnya.
Ia menghimbau, kegiatan ceramah keagamaan yang dilakukan khatib maupun takmir di masjid-masjid agar tidak menyinggung terkait masalah politik. “Khatib dan takmir kami himbau, agar Masjid jangan dijadikan tempat kegiatan ceramah yang menyinggung politik,” pintanya.
KH.Zainul Irokhi berpesan kepada masyarakat Kabupaten Batang untuk selalu istiqamah. Terlebih, bagi umat muslim baru saja selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
“Untuk itu, janganlah kita kotori dengan ucapan dan caci maki. Semoga hati dan jiwa kita tetap suci dan bersih serta kembali fitri,” tandasnya. (Dye)
