Inilah Pelajaran dari Aktifitas Sa’i saat Haji dan Umroh di Masjidil Haram

SIGIJATENG.ID, Mekah – Salah satu aktivitas atau rukun umrah dan haji yang cukup menguras tenaga  adalah Sa’i yakni aktifitas berjalan kaki dari bukit Shofa dan Marwa. Jarak kedua bukit ini sekitar 400 M dan itu dilakukan hingga 7 kali. Jadi jarak yang harus dilakukan sekitar 2,8 KM. Bagi yang sakit bisa menggunakan kursi dorong.

“Memang, aktifitas yang paling berat dan cukup menguras tenaga adalah Sa’i. Cukup melelahkan. Namun karena dilakukan dengan bahagia, senanh hati, serta hanya nengharap Ridho Illahi, maka semuanya akan terasa ringan,” kata Ustadz Ersyad Qomar eL Qudsy, pembimbing ibadah umrah PT Masyaril Haram Tour and Travel (Mastour Travel) usai melaksanakan umroh di Masjidil Haram Mekah, Selasa (22/10/2019) dini hari.

Menurut Ersyad, kegiatan Sa’i adalah napak tilas akan perjuangan dari seorang wanita solihah, yakni Siti Hajar, istri Nabi Ibrohim, saat mencari air untuk memenuhi kebutuhan sang anak Ismail. Para jemaah haji dan umrah diajak belajar dari keteguhan dan ketabahan Siti Hajar.

“Ketika Siti Hajar ditinggal tugas oleh suaminya Ibrahim AS, ia harus sendirian bersama anaknya si kecil Ismail. Namun dia pernah tidak mengeluh, bertanya apa lagi potres. Dia hanya yakin bahwa kepergian Ibrahim adalah karena perintah Allah. Menjalani tugas Allah,” terang Ersyad Qomar asal Kudus.

Saat ditinggal suaminya, maka Siti Hajar harus berusaha memenuhi kebutuhan sendiri. Salah satunya adalah kebutuhan air minum.Dia berikhtiar mencari air dengan berlari, berjalan, dari bukit Shofa ke bukit Marwa, bolak balik sampai 7 kali tanpa mengeluh, tanpa putus asa.

“Apakah ditemukan air di Bukit Shofa atau Marwa? Ternyata Siti Hajar tidak menemukan air diantara dua bukit itu. Allah tidak memberi air di tempat yang dicarinya itu. Namun Allah menyediakan air di dekat kaki Ismail. Air dari Surga, yakni Air Zam-Zam,” terangnya.

Peristiwa ini, kata Ersyad, bisa menjadi pelajaran bagi umat manusia, bisa jadi tempat yang selama ini menjadi tempat berikhtiar mencari rizky, kenyataanya tidak bisa menghasilkan rizky yang sesuai keinginan. Bahkan malah tidak menghasilkan apa apa.

“Hikmah yang bisa diambil dari kisah Siti Hajar ini adalah manusia harus terus berikhtiar mencari rizki dari Allah.   Terus berusaha tanpa mengenal putus asa. Ikhtiar tanpa melanggar aturan Allah. Selalu khusnudzon kepada Allah. Dan terpenting dalam ikhtiar itu disertai dengan doa. Nantinya Allah akan memberikan rizky dari arah yang tidak disangka sangka sebelumnya,” terangnya. 

Dikatakan Ersyad, bisa jadi tempat mencari rizky bukan tempat terbaik, namun Allah sudah menyiapkan rizky  di tempat lain yang lebih indah. Tapi ikhtiar harus terus dilakukan dan yakin kalau Allah akan memberikan rizky.
“Ada Rahasia besar dan hikmah yang luar biasa disetiap kejadian. Dan itu semua harus dijalani dengan ikhlas.  Seperti ibunda Siti Hajar,” pungkasnya.

Jemaah umroh rombongan PT Mastour Travel sebanyak 84 orang terbagi menjadi dua rombongan. Jemaah berangkat tanggal 16 Oktober dan tiba kembali di tanah air tanggal 27 OKtober mendatang. (Aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini