SIGIJATENG.ID, Semarang – Anggota Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah (Pansus Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Dr H Ferry Firmawan, ST, MT meminta kepada Pemprov Jateng untuk terus melakukan optimalisasi terhadap kawasan industri yang sudah ada di Jawa Tengah. Jika hal itu dilakukan dengan maksimal, maka keberadaan sejumlah kawasan industri yang sudah ada di Jawa Tengah saat ini, akan bisa lebih optimal dalam mempercepat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.
“Tertuang di Raperda RPJMD Provinsi Jateng, bahwa Pemprov Jateng akan membangun empat kawasan industri baru yakni di Kabupaten Brebes, Rembang, Kebumen, dan Cilacap. Terkait hal itu, kami minta Pemprov Jateng juga memiliki program yakni melakukan optimalisasi terhadap kawasan-kawasan industri yang lama,” kata Ferry Firmawan, Senin (28/1/2019).
Dikatakan Ferry Firmawan, saat ini di Jateng sudah ada beberapa kawasan industri, seperti Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang, Kawasan Industri Candi (KIC) Semarang, Kawasan Industri BSB di Semarang, Jatengland Industrial Park Sayung (JIPS) Demak dan Kawasan Industri Kendal (KEK) di Kendal. Kawasan-kawasan industri itu sudah beroperasi, namun demikian ke depan peran serta dari Pemprov Jateng untuk optimasilasi tetap harus dilakukan.
“Kerena itu, kami telah mengusulkan agar kalimat di Raperda RPJMD jangan hanya tertulis membuat kawasan industri baru, tetapi perlu ditambahkan kalimat, yaitu melakukan optimalilasi kawasan industri yang sudah ada. Kalimat ini penting dan menurut saya harus muncul di Perda RPJMD,” terang anggota Fraksi Partai Demokrat ini.
Anggota Komisi B DPRD Jateng ini mendukung dengan rencana Pemprov Jateng membuat empat Kawasan industri baru tersebut. Apalagi, dalam lima tahun ke depan masa pemerintahan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin ini, pembuatan empat Kawasan industry baru itu menjadi program unggulan Pemprov. Fokus pemerintah Ganjar- Yasin berbeda dengan focus saat pemerintahaan Ganjar- Heru. Kalau periode pertama Ganjar Pranowo focus bidang infrastruktur public, sekarang lebih focus ke perekonomian dan industri.
“Rencana Pemprov Jateng membangun empat kawasan industri baru itu adalah mendongkrak investasi. Bagi HKI (himpunan Kawasan industri) keberadaan kawasan industri itu adalah sebagai sebuah infrastruktur, karenanya pemprov harus selalu berperan dan tidak lepas tangan,” kata pengurus pusat Koordinator Bidang Tata Ruang himpunan Kawasan industri (HKI) ini.
Sementara, Ketua Pansus RPJMD Abdul Aziz mengatakan, dalam penyusunan RPJMD, pihaknya mengadopsi isu-isu strategis nasional adalah keniscayaan. Dengan penajaman-penajaman pada program lanjutan, DPRD harus cerdas menyusunnya sehingga apa pun perkembangan kedepan sudah bisa tersambung dengan RPJMD Jawa Tengah. RPJM tersebut disusun oleh gubernur untuk lima tahun ke depan.
“Dengan 10 program unggulan dan visi/ misi gubernur terpilih dalam masa jabatan 5 tahun ke depan, dari sisi visi terutama pada urutan ketiga mengenai peningkatan kapasitas ekonomi rakyat Jateng untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran mengenai persepsi dan perspektif terkadang dalam break down di tingkat OPD terjadi perbedaan persepsi dan perspektif dengan DPRD,” ungkap Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu. (Aris/Rizal)