Ganjar Kagumi Alat Roasting Kopi Ciptaan Pemuda Asal Kudus, Berikut Harganya

Alat roasting kopi merek DREI Coffee Roaster. (foto dokumen humas)

SIGIJATENG.ID, Semarang – Menikmati secangkir kopi tak lepas dari bagaimana proses dalam meracik kopi tersebut. Selain itu, hal terpenting lainnya ialah alat roasting atau alat sangrai kopi juga mempengaruhi.

Sebagai langkah maju dalam kancah perkopian Indonesia, saat ini, kehadiran mesin roasting buatan dalam negeri berkualitas adalah sebuah capaian positif. Tak hanya itu, bahkan mesin roasting asli Indonesia tersebut sudah sampai ke mancanegara.

Arif Darmawan Satyanto, warga Gebog RT 1 RW 4 Kabupaten Kudus, berhasil menciptakan alat roasting kopi dengan menggunakan alat-alat sederhana. Alat roastingnya tersebut diberi merek DREI Coffee Roaster.

“Untuk harga tidak semahal alat roasting luar negeri. Tapi hasilnya bisa menyamai produk luar negeri. Tentunya alat sangrai atau roaster bisa dibuat dengan sederhana dan efisien,” kata Arif Darmawan.

Ia menerangkan, alat roasting ciptaannya tersebut berbahan lembaran stainless steel food-grade, drum, burner, penggerak drum motor 12 Volt, thermometer, pembuang kulit ari kopi, tuas engkol.

Dalam memproduksi roaster, Arif juga didukung Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Inkubator Bisnis LPPM UNY dan Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk membuat dua unit roaster, Arif membutuhkan waktu satu minggu.

Roaster berkapasitas 1.000 gram kami hargai Rp4.795.000. Dengan kapasitas yang sama tetapi ukurannya lebih besar, kami patok Rp 8.795.000. Untuk roaster berkapasitas 2.000 gram, dipatok harga Rp24.795.000,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau stan DREI Coffee Roaster, begitu mengagumi produk buatan Arif. Gubernur meminta Arif untuk terus mengembangkan dan membuat tampilan produk lebih “menjual,” produk itu segera diuji, mendapat sertifikat dan hak paten.

“Ini produk bagus. Apalagi ini buatan sendiri. Tentunya perlu dikembangkan. Apalagi, sekarang di berbagai daerah di Jateng banyak menghasilkan kopi. Tentu, peluang pasarnya akan lebih besar,” tukasnya. (dian)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini